Tautan-tautan Akses

Jelang Sidang OPEC, Silang Pendapat Produksi Minyak Muncul


Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh berbicara kepada para wartawan sebelum sidang OPEC di Wina, Austria, 25 Mei 2017. (Foto:Dok)
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh berbicara kepada para wartawan sebelum sidang OPEC di Wina, Austria, 25 Mei 2017. (Foto:Dok)

Arab Saudi berusaha menggaet para produsen minyak di kawasan Teluk agar menyetujui pandangan tentang perlunya menaikkan produksi minyak, Reuters melaporkan mengutip sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut, Rabu (20/6/2018).

Ada berbagai pandangan berbeda mengenai jumlah kenaikan produksi dan apakah harus dilakukan bertahap, kata satu sumber.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu Jumat (22/6/2018) untuk menetapkan kebijakan produksi, di tengah seruan Presiden AS Donald Trump dan China untuk menurunkan harga minyak dan mendukup pertumbuhan ekonomi global dengan meningkatkan produksi minyak.

Sebelumnya, Iran mengatakan, Selasa (19/6/2018), OPEC tidak akan mencapai kesepakatan mengenai produksi minyak dalam rapat pekan ini. Pernyataan ini membuka kemungkinan perseteruan dengan Arab Saudi dan Rusia, yang mencoba menaikkan produksi dari Juli untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, dan Rusia, yang bukan anggota OPEC, mengusulkan untuk menaikkan produksi minyak secara bertahap. Sejak awal 2017, OPEC menerapkan pembatasan produksi minyak. Sementar anggota OPEC lainnya, yaitu Iran, Irak, Venezuela, dan Aljazair, menentang langkah itu.

“Saya tidak yakin kami akan mencapi kesepakatan dalam sidang nanti. OPEC bukan organisasi yang menerima perintah dari Presiden Trump….OPEC bukan bagian dari Departemen Energi Amerika Serikat,” kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh, kepada para wartawan setibanya di Wina, markas OPEC.

Zanganeh mengatakan dia akan meninggalkan Wina, Jumat, sebelum OPEC melangsungkan pembicaraan dengan negara produsen non-OPEC pada hari berikutnya.

Dia menambahkan kenaikan harga minyak akhir-akhir ini adalah kesalahan Washington karena menerapkan sanksi baru terhadap dua anggota OPEC, yaitu Iran dan Venezuela.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan, Selasa, Rusia ingin OPEC dan produsen minyak non-OPEC menaikkan produksi sebanyak 1,5 juta barel per hari. Bila disetujui, kenaikan itu akan mengganti pemotongan produksi sebanyak 1,8 juta barel per hari yang sudah terbukti menyeimbangkan pasar dan menaikkan harga minyak menjadi $75 per barel, dari harga terendah $27 pada 2016. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG