Tautan-tautan Akses

Jaksa Agung AS Diminta Tidak Terlibat dalam Penyelidikan Campur Tangan Rusia


Jaksa Agung Jeff Sessions memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Musim Dingin Asosiasi Jaksa Agung Nasional , 28 Februari 2017, di Washington. (Foto: dok).
Jaksa Agung Jeff Sessions memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Musim Dingin Asosiasi Jaksa Agung Nasional , 28 Februari 2017, di Washington. (Foto: dok).

Para anggota fraksi Demokrat di Kongres meminta Jaksa Agung Amerika Jeff Sessions agar tidak melibatkan diri dalam investigasi mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden November lalu, atau agar mengundurkan diri, setelah mengetahui bahwa Sessions tahun lalu bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika.

Sessions mendukung kampanye Donald Trump menjadi presiden dan bertindak sebagai penasihat kampanyenya sementara ia menjadi Senator. Setelah dicalonkan untuk memimpin Departemen Kehakiman, Sessions ditanya dalam sidang konfirmasinya pada Januari lalu mengenai apa yang akan ia lakukan jika muncul bukti bahwa seseorang yang terlibat dalam kampanye Trump ternyata berhubungan dengan Rusia.

Sessions bertemu Duta Besar Sergei Kislyak pada bulan Juli dalam kegiatan di sela-sela Konvensi Nasional partai Republik, dan bertemu lagi bulan September di kantornya di Capitol Hill.

Juru bicara Departemen Kehakiman Sarah Isgur Flores mengatakan “sama sekali tak ada satupun yang menyesatkan” terkait pernyataan yang dikemukakan Sessions di bawah sumpah pada sidang konfirmasinya itu.

“Ia ditanya dalam sidang tersebut mengenai komunikasi antara Rusia dan tim kampanye Trump, bukan mengenai pertemuan yang ia lakukan sebagai senator dan anggota Komite Angkatan Bersenjata,” kata Flores.

Pernyataan yang muncul belakangan dari Sessions dan dimuat Flores di Twitter menyebutkan Session tidak pernah bertemu dengan satupun pejabat Rusia untuk membahas isu-isu kampanye. Sessions juga mengaku tidak tahu menahu mengenai tuduhan yang disebutnya palsu itu.

Biro Penyelidik Federal, bagian dari Departemen Kehakiman, sedang menyelidiki aktivitas Rusia yang bertujuan mengacaukan pemilu Amerika dan kemungkinan keterkaitan antara tim kampanye Trump dan pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putih.

Komite intelijen Senat melakukan penyelidikan sendiri, sedangkan komite intelijen di DPR Amerika mengumumkan parameter-parameter mereka dalam penyelidikannya mengenai masalah itu pada hari Rabu.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pembicaraan dilakukan dalam kapasitas Sessions sebagai anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, yang sepenuhnya konsisten dengan kesaksiannya dalam sidang konfirmasinya. Pejabat itu menuduh anggota Demokrat yang partisan melancarkan serangan lain terhadap pemerintahan Trump.

Sebelumnya, juru bicara Departemen Kehakiman Sarah Isgur Flores mengatakan “sama sekali tak ada satupun yang menyesatkan” terkait pernyataan yang dikemukakan Sessions di bawah sumpah. Ia mengatakan Sessions ditanya mengenai komunikasi antara Rusia dan tim kampanye Trump, bukan pertemuan yang ia lakukan sebagai senator. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG