Tautan-tautan Akses

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Finlandia Ingin Gabung NATO Sebelum Swedia


Sekjen NATO Jens Stoltenberg berpose dengan dokumen yang diberikan oleh Dubes Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen dan Dubes Swedia untuk NATO Axel Wernhoff dalam upacara untuk menandai aplikasi keanggotaan Swedia dan Finlandia di Brussels, 18 Mei 2022. (JOHANNA GERON/POOL/AFP)
Sekjen NATO Jens Stoltenberg berpose dengan dokumen yang diberikan oleh Dubes Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen dan Dubes Swedia untuk NATO Axel Wernhoff dalam upacara untuk menandai aplikasi keanggotaan Swedia dan Finlandia di Brussels, 18 Mei 2022. (JOHANNA GERON/POOL/AFP)

Mayoritas warga Finlandia ingin segera bergabung dengan NATO bahkan jika keanggotaan Swedia ditunda, kata sebuah jajak pendapat Kamis (2/2), setelah Turki mengatakan dapat menerima Finlandia tanpa Swedia.

Lebih dari separuh responden, 53 persen, menolak ketika ditanya "apakah Finlandia harus menunggu Swedia" bahkan "jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk meratifikasi aksesi Swedia, misalnya karena adanya tentangan dari Turki".
Hanya 28 persen yang menyatakan Finlandia harus menunggu Swedia untuk bergabung dalam aliansi militer pimpinan AS itu.

Jajak pendapat, yang diselenggarakan lembaga riset Taloustutkimus dan diterbitkan di harian Finlandia Ilta-Sanomat, itu mensurvei 1.021 orang Finlandia antara 30 Januari dan 1 Februari.

Finlandia dan Swedia meninggalkan kebijakan nonblok secara militer yang telah diberlakukan selama puluhan tahun dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei tahun lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi Turki sejauh ini menolak untuk meratifikasi lamaran keanggotaan kedua negara, terutama karena penolakan Swedia untuk mengekstradisi puluhan tersangka yang dikaitkan Ankara dengan kelompok pejuang Kurdi yang dilarang dan upaya kudeta tahun 2016 yang gagal.

Ankara juga marah atas keputusan polisi Swedia yang mengizinkan protes yang melibatkan aksi ekstremis sayap kanan yang membakar Alquran di luar kedutaan Turki di Stockholm awal bulan ini.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu mengungkapkan perbedaan yang jelas antara posisi yang diambil oleh Swedia dan Finlandia dalam beberapa bulan terakhir.

“Jika perlu, kami dapat memberikan tanggapan yang berbeda mengenai Finlandia. Swedia akan terkejut ketika kami memberikan tanggapan yang berbeda untuk Finlandia,” kata Erdogan.

Pemerintah Finlandia sejauh ini menekankan bahwa prioritasnya masih bergabung dengan aliansi itu bersama dengan tetangga Nordiknya.

"Keinginan kuat kami di Finlandia adalah bergabung dengan NATO bersama dengan Swedia," kata Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto kepada wartawan, Senin.
"Swedia adalah sekutu terdekat kami dalam kebijakan pertahanan dan luar negeri," katanya. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG