Tautan-tautan Akses

Isu Nuklir Iran Masih Belum Jelas Setelah Pertemuan Trump-Macron


Presiden Perancis Emmanuel Macron mendengarkan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington, 24 April 2018.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mendengarkan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington, 24 April 2018.

Presiden AS Donald Trump bertekad, Selasa (24/5), akan mencari kesamaan dengan mitranya dari Perancis dalam berurusan dengan Iran, tetapi tidak membuat komitmen untuk tetap menghormati perjanjian nuklir yang digambarkannya sebagai "gila" dan "konyol."

Pada saat menerima Presiden Perancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, untuk jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih, Trump mengulangi kecamannya terhadap perjanjian untuk membekukan program nuklir Iran, dengan mengatakan perjanjian itu tidak menyebut program rudal Teheran atau usahanya untuk memicu kerusuhan di wilayah tersebut.

Makan malam kenegaraan pertama di Gedung Putih Trump berlangsung 15 bulan setelah pelantikannya. Acara ini relatif terlambat dibandingkan dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya yang biasanya menyelenggarakan acara makan malam yang mewah menjelang akhir tahun pertama mereka memegang jabatan.

Makan malam pada Selasa bisa dikatakan relatif sederhana karena hanya mengundang sedikit selebritis dan tokoh-tokoh terkenal di Washington.

Jamuan makan malam diselenggarakan setelah Trump dan Macron menyerukan lebih banyak pembicaraan dengan Iran, tetapi tidak memberikan tanda yang jelas apakah Trump akan menarik Amerika keluar dari perjanjian nuklir dengan Teheran.

Sebelumnya pada hari itu, Trump mengeluarkan peringatan kepada Iran.

"Kalau memulai lagi program nuklirnya mereka akan menghadapi masalah yang lebih besar dari yang pernah mereka alami sebelumnya," kata Presiden Trump saat bertemu dengan Presiden Macron di Oval Office.

"Anda boleh catat itu." [sp/ii]

XS
SM
MD
LG