Tautan-tautan Akses

Israel Tolak, PBB Puji Kesepakatan Nuklir Iran


Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan konferensi pers di Yerusalem, Selasa (14/7).
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan konferensi pers di Yerusalem, Selasa (14/7).

Kabar bahwa Iran dan negara-negara kekuatan dunia mencapai kesepakatan bersejarah yang bertujuan untuk memastikan Iran tidak memperoleh bom nuklir disambut dengan kecaman oleh Israel, namun dipuji oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara tetangga Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan nuklir Selasa dengan Iran sebagai "kesalahan bersejarah yang menakjubkan."

Netanyahu menyatakan kepada wartawan di Yerusalem bahwa negaranya tidak terikat oleh pakta nuklir internasional dengan Iran dan bahwa Israel berhak membela negara sendiri.

"Israel tidak terikat oleh kesepakatan ini dengan Iran karena Iran terus berusaha menghancurkan kita," ujar Netanyahu.

Sebagai respon terhadap kesepakatan ini, tampaknya Israel akan mengintensifkan lobinya terhadap Kongres AS.

'Kesepakatan bersejarah'

Sekretaris Jenderal Ban Ki-mooon memberikan ucapan selamatnya kepada para perunding di Wina setelah tercapainya kesepakatan, Selasa.

"Saya dengan hangat menyambut kesepakatan bersejarah di Wina hari ini dan memberi selamat kepada P5+1 dan Iran atas tercapainya kesepakatan ini. Ini merupakan

"Saya berharap - dan berkeyakinan - bahwa persetujuan ini akan menghasilkan rasa saling pengertian dan kerjasama menghadapi berbagai tantangan keamanan di Timur Tengah. Dengan demikian ini dapat menjadi sumbangan berarti bagi perdamaian dan stabilitas baik di Timur Tengah maupun wilayah-wilayah lainnya," bunyi pernyataan tersebut.

Di Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan, dengan tercapainya perjanjian nuklir ini, dunia dapat sedikit bernapas lega, dan bahwa negara-negara yang terlibat perundingan harus membuat pilihan sulit demi stabilitas dan kerjasama.

Uni Eropa menyebutnya sebagai babak baru harapan bagi seluruh dunia.

XS
SM
MD
LG