Tautan-tautan Akses

Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza, Korban Tewas Meningkat di Kedua Pihak


Kota Gaza hancur akibat serangan udara Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. (AP/Fatima Shbair)
Kota Gaza hancur akibat serangan udara Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. (AP/Fatima Shbair)

Israel, Rabu (11/10) menyerang jalan-jalan dan bangunan di Jalur Gaza dengan serangan udara, sewaktu pihaknya melancarkan serangan pembalasan setelah serangan militan Hamas yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel.

Para pejabat kesehatan Palestina, Rabu (10/11) mengatakan jumlah korban tewas di Gaza meningkat menjadi 1.055 orang, dengan lebih dari 5.000 lainnya cedera sejak Israel melancarkan serangan pertamanya beberapa jam setelah serangan Hamas dimulai pada Sabtu lalu.

Berbagai organisasi kemanusiaan telah menyatakan kekhawatiran mengenai situasi warga sipil di Gaza, di tengah-tengah tekad Israel untuk menutup akses wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu ke air, makanan dan listrik.

Otoritas listrik Gaza mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan kehabisan bahan bakar untuk satu-satunya pembangkit listriknya pada siang hari. Organisasi Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan pasokan medis dan bahan bakar semakin sedikit.

Dalam pesan video Rabu pagi (10/11), juru bicara militer Israel Letkol Jonathan Conricus membela serangan udara Israel yang telah menghancurkan bangunan permukiman, dengan alasan tempat-tempat itu adalah target militer yang sah karena Hamas sengaja melancarkan serangannya di bangunan-bangunan sipil.

PBB mengatakan lebih dari 263 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza sejak pertempuran dimulai, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat.

Conricus mengatakan 360 ribu tentara cadangan Israel sedang bersiap untuk melancarkan misi untuk memastikan “Hamas pada akhir perang ini tidak memiliki kemampuan militer apa pun yang dapat digunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel.”

Juru bicara lainnya, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa 169 tentara Israel telah tewas, dan bahwa militer telah menghubungi keluarga dari 60 tentara yang diculik oleh para anggota Hamas dan dibawa ke Gaza.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada wartawan bahwa sekelompok kecil pasukan khusus AS sedang bekerja sama dengan militer Israel untuk membantu perencanaan dan intelijen dalam serangan balasan Israel terhadap Hamas. “Kami juga memiliki kemampuan untuk mengerahkan dengan cepat sumber-sumber lain ke kawasan,” kata Austin.

AS juga mengirim satu kelompok kapal induk penyerang ke bagian tiur Laut Tengah, yang kata Conricus dimaksudkan untuk mencegah konflik dengan Hamas itu tidak meluas menjadi perang regional.

Sementara itu Menlu AS Antony Blinken, Rabu (11/10) bertolak ke Israel untuk membawa “pesan solidaritas dan dukungan,” kata Departemen Luar Negeri AS. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Blinken ingin mendengar dari para pemimpin Israel “mengenai situasi di lapangan dan bagaimana AS dapat terus memberi dukungan terbaik bagi mereka dalam perjuangan melawan teroris yang melancarkan serangan mengerikan ini.” [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG