Tautan-tautan Akses

ISEI Yogyakarta: Potensi Kredit Macet Bisa Capai 106 Milyar Rupiah


Ekonomi Yogyakarta diharapkan segera bergerak kembali.
Ekonomi Yogyakarta diharapkan segera bergerak kembali.

Terhentinya kegiatan ekonomi Yogyakarta akibat letusan Merapi menyebabkan kerugian trilyunan rupiah dan meningkatnya potensi kredit macet.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman Yogyakarta memperkirakan, kerugian akibat letusan Gunung Merapi untuk wilayah ini mencapai 3,4 trilyun rupiah, ini belum termasuk kerugian di subsektor perikanan, wisata Kaliurang, infrastruktur dan kerusakan sejumlah bangunan sekolah.

Sedangkan Ikatan Sarana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta memperkirakan kerugian mencapai sedikitnya 5 trilyun rupiah. Dampak lainnya, sekitar 21 perusahaan untuk sementara tidak beroperasi dan 6.000 pekerja untuk sementara dirumahkan. Diperkirakan 68.000 petani dan peternak di daerah ini juga menghentikan kegiatan karena harus mengungsi. ISEI memperkirakan, potensi kredit macet bisa mencapai 106 milyar rupiah.

Guna membantu pemulihan ekonomi di wilayah ini, ISEI Cabang Yogyakarta telah membentuk Tim Percepatan Permulihan Ekonomi di Kabupaten Sleman yang akan memberikan pendampingan dan bantuan teknis maupun finansial, terutama kepada pelaku usaha kecil dan menengah.
Ketua Tim, Profesor Mudrajad Kuncoro mengatakan, mereka mulai bekerja sejak masa tanggap darurat sekarang ini.

“ Yang jangka pendek kan yang terkait dengan tanggap darurat tadi, saya kira problem terbesarnya itu. Tetapi kalau kita bicara rekonstruksi, ini saatnya kita memberdayakan semua potensi yang ada, tidak hanya APBD tapi juga APBN, juga bantuan dari luar (negeri),” jelas Profesor Mudrajat.


Bandara termasuk salah satu sarana pendukung ekonomi yang lumpuh akibat letusan Merapi.
Bandara termasuk salah satu sarana pendukung ekonomi yang lumpuh akibat letusan Merapi.


Kesulitan keuangan juga dirasakan oleh Koperasi simpan pinjam “Kartini” yang memiliki 2.000 anggota, terdiri para pengusaha mikro yang bergerak di bidang yang terkait dengan pariwisata. Woro Indrati, ketua koperasi “Kartini” mengatakan, aset koperasi mencapai sekitar sembilan milyar rupiah, namun ia khawatir banyak anggota akan menarik modal yang dititipkan di koperasi.

“ Untuk anggota kami sekarang dari segi perekonomian sudah tidak mempunyai kekuatan lagi. Sedangkan kami sendiri harus menyediakan dana simpanan anggota yang dititipkan kepada kami. Kalau mereka tidak mempunyai pencaharian dalam kurun waktu yang lama, simpanan ditarik - kita habis. Sedangkan dana yang mereka simpan ke kita, kita jual kembali ke anggota. Sedangkan anggota tidak memiliki kemampuan mengembalikan kewajibannya kepada kita,” ungkap Woro.

Widi Sutikno, komandan tanggap darurat bencana Merapi kabupaten Sleman menyebutkan, sejak kawasan bahaya Merapi kembali dipersempit mulai Jumat (19 Nov), 10.000 lebih pengungsi telah kembali ke rumah mereka.

“ Sejak pengembalian status menjadi 10 dan 15 kilometer ini kami ingin kembali membangun ekonomi dan perekonomian masyarakat termasuk kami yang di posko Maguwoharjo akan kita geser di posko Utama Pakem. Harapan kami mereka lebih settled dan dekat pasar Pakem dan kami ingin kembali menghidupkan roda perekonomian yang di pasar Pekam dan sekitarnya," jelas Widi.

Sementara itu pemerintah daerah berusaha mendorong agar perekonomian masyarakat yang selama ini lumpuh bisa segera digerakkan kembali.

XS
SM
MD
LG