Tautan-tautan Akses

Iran Peringatkan Negara Arab agar Tak Tingkatkan Produksi Minyak Mentah


Para pekerja minyak Iran bekerja di ladang minyak Azadegan, barat daya Teheran (foto: dok). Iran menghadapi sanksi atas industri minyaknya dari negara-negara Barat.
Para pekerja minyak Iran bekerja di ladang minyak Azadegan, barat daya Teheran (foto: dok). Iran menghadapi sanksi atas industri minyaknya dari negara-negara Barat.

Teheran akan menganggap peningkatan produksi minyak mentah untuk mengganti sanksi Barat terhadap minyak Iran sebagai tindakan tidak bersahabat.

Wakil Iran untuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperingatkan negara-negara Arab tetangganya agar tidak meningkatkan produksi minyak mentah mereka untuk mengganti minyak Iran bila sanksi-sanksi Barat diberlakukan.

Berita surat kabar Sharq hari Minggu itu mengutip Mohammad Ali Khatibi yang mengatakan, Teheran akan menganggap peningkatan produksi minyak mentah sebagai tindakan tidak bersahabat. Ia juga mengatakan jika negara-negara OPEC lainnya melakukan demikian, maka konsekuensinya tidak dapat diramalkan.

Pekan lalu, para diplomat Barat menyatakan khawatir atas langkah Iran untuk memperkaya uranium hingga ke kadar yang lebih tinggi, dengan menyatakan hal itu melanggar resolusi sanksi-sanksi PBB terkait program nuklir Teheran yang kontroversial.

Dewan Keamanan telah memberlakukan empat perangkat sanksi terhadap Iran karena menolak menghentikan kegiatan pengayaan, yang memiliki kegunaan sipil dan militer. Akhir bulan ini, Uni Eropa akan membahas kemungkinan embargo impor minyak dari Iran guna menambah tekanan.

Sebegitu jauh, Iran telah mengancam akan menanggapi sanksi dengan menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran penting bagi perdagangan minyak dunia. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan ancaman Iran itu “provokatif dan membahayakan.” Ia mendesak Iran agar mengakhiri perilaku provokatifnya dan upaya-upayanya membuat senjata nuklir.

Negara-negara Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir. Teheran menyatakan ambisi nuklirnya bersifat damai.

XS
SM
MD
LG