Tautan-tautan Akses

Iran Peringati Peristiwa Pengambilalihan Kedubes AS Tahun 1979 di Tengah Protes Nasional


Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini, 22 tahun, Teheran, 27 Oktober 2022. Iran, Jumat (4/11), memperingati peristiwa pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979, sementara pemerintah teokrasinya menghadapi protes nasional. (Foto: AP)
Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini, 22 tahun, Teheran, 27 Oktober 2022. Iran, Jumat (4/11), memperingati peristiwa pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979, sementara pemerintah teokrasinya menghadapi protes nasional. (Foto: AP)

Iran, Jumat (4/11), memperingati peristiwa pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979, sementara pemerintah teokrasinya menghadapi protes nasional setelah kematian seorang perempuan berusia 22 tahun yang sebelumnya ditangkap oleh polisi moral negara itu.

Televisi pemerintah Iran menayangkan siaran langsung berbagai protes balasan di berbagai penjuru negara itu. Beberapa protes di Teheran melambaikan plakat-plakat bergambar drone Iran yang berbentuk segitiga yang sekarang digunakan Rusia untuk menyerang sasaran dalam perangnya di Ukraina.

Tapi sementara kerumunan di Teheran tampak besar dengan banyak perempuan berhijab mengibarkan bendera Republik Islam, protes-protes lain di negara itu tampak lebih kecil, dengan hanya beberapa puluh orang ambil bagian.

Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk untuk mendukung perempuan di Iran selama protes kematian Mahsa Amini, 29 Oktober 2022. REUTERS/Spencer Colby
Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk untuk mendukung perempuan di Iran selama protes kematian Mahsa Amini, 29 Oktober 2022. REUTERS/Spencer Colby

Para demonstran juga mengusung boneka-boneka yang menggambarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Kerumunan itu tak henti-hentinya menyerukan pernyataan: “Matilah Amerika! Matilah Israel!''

Demonstrasi yang telah mengguncang Iran selama lebih dari enam pekan setelah kematian Mahsa Amini menandai salah satu tantangan terbesar bagi para ulama penguasa negara itu sejak mereka merebut kekuasaan dalam Revolusi Islam 1979. Setidaknya 300 pengunjuk rasa telah tewas dan 14.000 ditangkap sejak kerusuhan dimulai, menurut Human Rights Activist in Iran (HRAI), sebuah kelompok yang memantau tindakan keras terhadap demonstran.

Protes balasan yang berlangsung hanya pada 4 November ini berbeda dengan protes-protes terkait Mahsa Amini. Beberapa demonstran terlihat membawa plakat bertuliskan “Kami Taat Kepada Pemimpin,'' mengacu pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang berusia 83 tahun, yang memiliki keputusan akhir atas semua masalah negara di negara itu. Demonstrasi-demonstrasi terkait Amini terdengar sering menyerukan kematian Khamenei dan penggulingan pemerintah.

Peringatan tahunan 4 November mengenang insiden serbuan demonstran ke kedutaan AS di Teheran pada 4 November 1979. Mereka marah atas keputusan Presiden Jimmy Carter yang mengizinkan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang sakit parah untuk mendapat perawatan kanker di Amerika Serikat. Mereka mengambil alih seluruh kompleks kedutaan itu. Beberapa staf melarikan diri dan bersembunyi di rumah duta besar Kanada untuk Iran sebelum melarikan diri dari negara itu dengan bantuan CIA, sebuah cerita yang didramatisasi dalam film "Argo'' tahun 2012. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG