Tautan-tautan Akses

Iran Genjot Penjualan Minyak Murah ke China di tengah Sanksi yang Mendera


Salah satu kilang minyak Iran yang terletak di Teheran dalam foto yang diambil pada 22 Desember 2014. (Foto: AP/Vahid Salemi)
Salah satu kilang minyak Iran yang terletak di Teheran dalam foto yang diambil pada 22 Desember 2014. (Foto: AP/Vahid Salemi)

Di tengah sanksi ekonomi yang melumpuhkan, inflasi, dan kerusuhan sosial yang meluas, pemerintah Iran telah meningkatkan penjualan minyak ke China dengan memberikan harga diskon besar-besaran.

Iran tidak mempublikasikan statistik tentang penjualan minyaknya, tetapi sejumlah analis mengatakan Teheran telah meningkatkan ekspor minyak menjadi lebih dari 1,2 juta barel per hari dalam tiga bulan terakhir. Minyak Iran mencapai pasar China melalui sistem pengiriman tersamar yang telah dilakukan oleh rezim Iran dalam beberapa dekade terakhir, akibat sanksi Barat.

“Rezim Iran sekarang sangat berpengalaman dalam mengelakkan sanksi di mana mereka menerapkan cara serupa (untuk mengirimkan minyaknya) kepada Venezuela atau bahkan Rusia,” kata Mahdi Ghodsi, seorang ekonom di Institut Studi Ekonomi Internasional Wina, kepada VOA.

Iran adalah salah satu dari lima produsen minyak mentah terbesar di dunia dan bisa menghasilkan lebih dari 3,5 juta barel minyak per hari, menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat.

Produksi minyak Iran dilaporkan mencapai titik terendah dalam 30 tahun pada tahun 2020 karena sanksi AS yang semakin intensif serta dampak ekonomi dari pandemi global COVID-19.

Dengan tidak adanya data resmi, tidak jelas berapa banyak yang dihasilkan Teheran dari ekspor minyak dan gasnya. Perkiraan bervariasi antara $15 miliar hingga $30 miliar per tahun.

“Pendapatan minyak Iran turun dari $100 miliar menjadi $8 miliar setahun setelah AS mundur dari JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama, yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran),” kata Umud Shokri, seorang analis urusan energi global.

AS mundur dari JCPOA pada Mei 2018. [my/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG