Tautan-tautan Akses

Iran: Eropa Tidak Berbuat Cukup Untuk Pertahankan Kesepakatan Nuklir


Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, 17 Februari 2019.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, 17 Februari 2019.

Iran mengatakan, usaha Eropa untuk mempertahankan kesepakatan nuklir 2015 mengalami kegagalan, dan ada dukungan yang kian berkembang dari rakyat Iran untuk memulai kembali program nuklir negara itu.

Berbicara di Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh AS dan Israel ingin berperang dengan negaranya. Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya menuduh Eropa membantu mendukung rezim yang berkuasa di Iran.

Eropa mengambil sikap yang tidak jelas, berusaha melunakkan sekutu trans-Atlantik-nya, namun juga mencoba mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Dalam beberapa hari terakhir ini, ketegangan itu terpetakan jelas.

Wakil Presiden AS Mike Pence menuding Eropa berusaha melanggar sanksi-sanksi yang diberlakukan Amerika terhadap Iran.

"Mereka memimpin usaha untuk menciptakan mekanisme yang bisa mengakali sanksi-sanksi kami. Mereka menyebut skema itu Special Purpose Vehicle, sementara kami menyebutnya usaha untuk melanggar sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap rezim revolusioner pembunuh di Iran,” kata Pence.

Special Purpose Vehicle, yang secara resmi dikenal sebagai INSTEX – merupakan sistem pembayaran yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Eropa bertransaksi dengan Iran, dan menghindari sanksi-sanksi AS.

Nigel Kushner dari W Legal, lembaga hukum independen di London, menjelaskan, bagaimana sistem itu bekerja.

"Caranya dengan tidak melibatkan dolar Amerika, tidak melibatkan orang Amerika, dan, tentunya pada saat ini, tidak melibatkan perdagangan barang atau jasa yang dikenai sanksi-sanksi pihak berwenang Amerika Serikat.”

Persyaratan-persyaratan itu tidak memuaskan Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, "INSTEX tidak memenuhi komitmen E3 – atau tiga negara Eropa penanda tangan kesepakatan tersebut (Inggris, Perancis, Jerman) – untuk mempertahankan kesepakatan. Eropa seharusnya tidak bersikap setengah hati jika ingin menentang sikap sepihak Amerika Serikat.”

Eropa berharap Iran akan menunjukkan kesabaran. Kushner dari W Legal mengungkapkan, "Saya kira di pihak Iran, mereka akan menunggu dan berharap tahun depan Donald Trump tidak akan terpilih lagi.”

Di Eropa, pidato Wakil Presiden AS Mike Pence di Munich menimbulkan kecemasan bahwa Washington memiliki rencana lebih besar.

Florence Gaub, Lembaga Uni Eropa untuk Kajian Keamanan, yang berbasis di Paris, mengungkapkan, "Sama sekali bukan seruan untuk berunding kembali melainkan seruan untuk menyingkirkan rezim di Teheran.”

Washington tidak secara terbuka menyerukan perubahan rezim di Iran. Namun, AS, Israel, dan banyak negara Arab, semakin keras menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai ancaman dari Teheran.

Meski ada tekanan dari sekutu-sekutu di Timur Tengah dan AS, Eropa tetap berkomitmen mempertahankan kesepakatan nuklir yang ditinggalkan Washington tahun lalu. [ab]

XS
SM
MD
LG