Tautan-tautan Akses

Iran Bebaskan Pelaut Amerika


Thousands of believers join Buddhist monks praying at the Wat Phra Dhammakaya temple during a ceremony on Makha Bucha Day in Pathum Thani, Thailand.
Thousands of believers join Buddhist monks praying at the Wat Phra Dhammakaya temple during a ceremony on Makha Bucha Day in Pathum Thani, Thailand.

Amerika mengukuhkan bahwa Iran membebaskan 10 anggota AL Amerika hari Rabu (13/1), sehari setelah mereka ditahan ketika memasuki wilayah perairan Iran.

Sebuah pernyataan dari Pentagon mengatakan, tidak ada petunjuk bahwa 9 laki-laki dan seorang perempuan anggota AL Amerika disakiti ketika dalam tahanan Iran.

Pelaut Amerika itu berada di dua kapal kecil di Teluk Persia antara Kuwait dan Bahrain, ketika radar pengendali Amerika kehilangan kontak dengan mereka hari Selasa. Para pejabat AS mengatakan, mereka dijemput di dekat Pulau Farsi, dan Pentagon mengatakan Rabu, mereka meninggalkan pulau itu dalam dua kapal yang sama, sebelum dibawa ke darat oleh pesawat Angkatan Laut Amerika. Para pelaut itu kini beradadi fasilitas Amerikadi Qatar, kata seorang pejabat senior pertahanan.

Angkatan Laut Amerika sedang menyelidiki insiden itu.

Menteri Pertahanan Amerika, Ash Carter menyambut baik pembebasan para pelaut itu.

"Saya lega ke 10 pelaut Amerika telah meninggalkan Iran dan kini kembali ke tangan Amerika," kata Carter dalam sebuah pernyataannya. "Secara pribadi, saya ingin berterima kasih kepada Menlu John Kerry untuk upaya (ikhtiar) diplomatiknya dengan Iran untuk menjamin kembalinya pelaut-pelaut itu," kata Carter.

Kerry memuji Iran karena dengan cepat mengatasi masalah itu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Iran dalam menyelesaikan masalah ini," kata Kerry. "Isu yang diselesaikan secara damai dan efisien itu merupakan bukti suatu peran kritis yang dimainkan diplomasi dalam menjaga negara kita selamat, aman, dan kuat."

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menulis di Twitter bahwa ia senang melihat "dialog dan sikap saling menghargai, bukan ancaman dan kekerasan, yang menyelesaikan persoalan para pelaut itu secara cepat. Mari kita belajar dari contoh terbaru ini."

Garda Revolusioner Iran mengatakan sebelumnya, pelaut itu telah dibebaskan setelah Amerika meminta maaf atas insiden instrusi ke dalam wilayahnya dan memberi jaminan hal itu tidak akan terulang lagi.

Departmen LN mengatakan, Amerika tidak menerbitkan permintaan maaf atas insiden itu.

"Tidak benar dalam laporan bahwa Menlu AS John Kerry meminta maaf kepada Iran.Seperti yang dikatakan Menlu dalam pernyataannya pagi ini, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Iran atas kerja sama mereka dalam menyelesaikan persoalan ini secara cepat, dan mencatat bahwa penyelesaian yang damai dan efisien atas isu itu merupakan bukti pentingnya peran diplomasi dalam menjaga negara kita selamat, aman, dan kuat," kata jurubicara John Kirby. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG