Tautan-tautan Akses

IOM Serukan Penghentian Diskriminasi terhadap Warga Non-Ukraina yang Ikut Mengungsi


Orang-orang yang meninggalkan Ukraina, menunggu bus yang akan membawa mereka menuju stasiun kereta Przemysl, di wilayah perbatasan antara negara tersebut dengan Polandia, pada 4 Maret March 4, 2022.
Orang-orang yang meninggalkan Ukraina, menunggu bus yang akan membawa mereka menuju stasiun kereta Przemysl, di wilayah perbatasan antara negara tersebut dengan Polandia, pada 4 Maret March 4, 2022.

Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM menyerukan kepada negara-negara agar tidak melakukan diskriminasi terhadap warga negara dari negara ketiga yang berupaya mengungsi dari konflik di Ukraina ke negara-negara tetangga.

Hampir 1,4 juta pengungsi Ukraina sejauh ini telah mencapai Polandia, Moldova, Hungaria, dan negara-negara Eropa lainnya, menurut angka terbaru dari Badan Pengungsi PBB.

Di antara mereka terdapat lebih dari 78.800 warga negara ketiga yang tinggal di Ukraina sebagai pekerja migran dan pelajar, ketika Rusia menyerbu negara tersebut.

Juru bicara badan migrasi PBB Paul Dillon mengatakan, warga negara ketiga itu berasal dari puluhan negara yang kini menghadapi diskriminasi dan masalah lain ketika mereka berusaha melarikan diri.

“Kami tentu saja sangat prihatin dengan nasib orang-orang itu dan laporan-laporan terverifikasi yang kami terima tentang adanya diskriminasi, kekerasan, dan xenofobia yang ditujukan kepada mereka selama perjalanan mereka, baik di sisi Ukraina maupun di sisi perbatasan negara lain,” ujar Dillon.

Dillon mengatakan, IOM berkomunikasi dengan pihak-pihak berwenang di Ukraina dan di negara-negara lain tentang tuduhan itu. Ia meminta pemerintah untuk menyelidiki laporan diskriminasi, serangan fisik, dan pelanggaran lainnya.

Ia juga menyerukan negara-negara untuk bertindak agar perselisihan tentang pengungsian itu, termasuk bagi warganegara negara ketiga diperlakukan secara manusiawi dan diberi akses dan perlindungan di wilayah-wilayah itu.

“Kini kami tahu, orang-orang dari sekitar 138 negara telah meninggalkan Ukraina. Jadi, jelas masalah warga negara ketiga ini dan kebutuhan mereka yang terus dan berkelanjutan itu akan menjadi salah satu hal yang kami tangani dalam beberapa minggu ke depan,” kata Dillon.

Ia mengatakan bahwa puluhan negara menghubungi IOM untuk meminta bantuan dalam memulangkan warganegara mereka ke negara masing-masing dengan selamat.

Badan migrasi PBB itu meminta dana sebesar $350 juta untuk menangani kebutuhan mendesak terkait krisis Ukraina di kedua sisi perbatasan. Dikatakan, uang itu akan membantu ribuan orang yang terlantar di dalam Ukraina, serta mereka yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga. [ps/lt]

XS
SM
MD
LG