Tautan-tautan Akses

Invasi terhadap Ukraina Picu Eksodus Bisnis Barat dari Rusia


Orang-orang berjalan melewati layar yang menunjukkan nilai tukar mata uang dolar Amerika dan Euro terhadap rubel Rusia di Moskow, pada 28 Februari 2022. (Foto: Ap/Pavel Golovkin)
Orang-orang berjalan melewati layar yang menunjukkan nilai tukar mata uang dolar Amerika dan Euro terhadap rubel Rusia di Moskow, pada 28 Februari 2022. (Foto: Ap/Pavel Golovkin)

McDonald dan New York Times telah bergabung dengan sejumlah bisnis Barat, yang menghentikan operasi mereka di Rusia, atau keluar total dari Rusia menyusul agresi militer negara itu ke Ukraina.

Pukulan besar terhadap ekonomi Rusia sudah tentu akan berasal dari industri minyak dan gas Rusia yang penting. CEO Ben van Beurden dari Shell Oil Company yang berbasis di Inggris, pada Selasa (7/3), merilis sebuah permintaan maaf karena membeli minyak mentah Rusia pada minggu lalu, dan mengatakan pihaknya akan mengakhiri semua operasinya di Rusia, termasuk jaringan pipa gas alam cair.

Shell sebelumnya mengumumkan pihaknya menarik diri dari usaha gabungan dengan Gazprom, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rusia di bidang energi, dan jaringan pipa Nord Stream 2, yang dibangun untuk menyalurkan gas alam dari Rusia ke wilayah Eropa barat. British Petroleum atau BP yang berbasis di Inggris minggu lalu juga mengumumkan bahwa pihaknya melakukan divestasi senilai $14 miliar di perusahaan Rusia lainnya Rosneft.

Produsen mobil Jepang, Toyota dan Nissan juga telah mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi di pabrik mereka di St Petersburg, dan menghentikan semua ekspor kendaraan ke Rusia. Produsen mobil Jepang ketiga, Honda, juga menghentikan semua ekspor ke Rusia, termasuk sepeda motor dan mesin.

Perusahaan manufaktur besar lainnya yang memiliki hubungan dengan Rusia adalah raksasa penerbangan Boeing yang berbasis di Amerika Serikat (AS), yang telah menghentikan pembelian titanium dari Rusia untuk membuat kapal terbang.

Restoran cepat saji McDonald, pada Selasa (8/2), mengumumkan akan menutup 850 restorannya di Rusia, tetapi akan terus membayar gaji kepada 62.000 karyawannya di sana.

Surat kabar New York Times juga mengumumkan pihaknya menarik jurnalisnya keluar dari Rusia sebagai tanggapan terhadap Undang-undang baru yang mengatur hukuman penjara bagi penerbitan berita yang dinilai pemerintah sebagai “berita palsu.”

BBC, Bloomberg, dan saluran media lain telah menarik staf mereka dari Rusia sejak minggu lalu. [jm/em]

XS
SM
MD
LG