Tautan-tautan Akses

Inggris Umumkan “Hari Kebebasan” di Tengah Meningkatnya COVID-19


Seorang pelaju menyeberangi Jembatan London di tengah pandemi virus corona di London, Inggris, Selasa, 6 Juli 2021. (Foto: Hannah McKay/Reuters)
Seorang pelaju menyeberangi Jembatan London di tengah pandemi virus corona di London, Inggris, Selasa, 6 Juli 2021. (Foto: Hannah McKay/Reuters)

Inggris sedang mengusahakan sesuatu yang belum pernah dicoba oleh negara lain, yaitu menghapus pembatasan virus corona di tengah-tengah gelombang perebakan baru.

Pemerintah Inggris mengatakan mengingat sudah lebih dari separuh warga Inggris divaksinasi penuh, sudah saatnya membuka kembali kegiatan ekonomi dalam beberapa minggu ke depan.

Namun, sebagian ilmuwan telah memperingatkan bahwa pembukaan kembali ekonomi dan kegiatan masyarakat secara mendadak merupakan taruhan besar sementara kasus infeksi meningkat.

Dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi, Senin (5/7), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan karantina wilayah atau lockdown akan dicabut mulai 19 Juli.

“Vaksin kami telah membantu mematahkan kaitan antara penyakit dan kematian,” kata Johsnon. “Dan ketika hari demi hari berlalu, semakin jelas bahwa vaksin-vaksin ini benar-benar sukses, dan mayoritas dari mereka yang masuk ke rumah sakit tidak divaksinasi.”

“Kita harus jujur dengan diri kita sendiri, bahwa apabila kita tidak bisa membuka kembali kegiatan ekonoi masyarakat kita dalam beberapa minggu ke depan, ketika kita dibantu dengan tibanya musim panas dan liburan sekolah, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, kapan kita mampu kembali ke normal?” kata Johnson.

Konfirmasi akhir dari penghapusan pembatasan diduga akan diberikan pada 12 Juli setelah perilisan lebih banyak data tentang vaksinasi dan infeksi.

Berdasarkan rencana itu, bisnis seperti klub malam akan dibuka kembali untuk pertama kali dalam 16 bulan. Aturan menjaga jarak satu meter akan dihapus; pub dan bar tidak lagi dibatasi dengan hanya layanan meja saja; tidak ada pembatasan terhadap jumlah pengunjung.

Pegawai tidak lagi dianjurkan untuk bekerja dari rumah. Masker tidak lagi wajib, hanya disarankan untuk lingkungan tertentu.

“Situasi di mana Anda paling mungkin terkena COVID adalah di dalam ruangan yang padat. Jadi itu sudah tentu dimana mengenakan masker menjadi hal bermanfaat,” kata penasihat sains utama pemerintah, Patrick Vallance, pada Senin (5/7). [jm/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG