Tautan-tautan Akses

Iran Minta Inggris Bebaskan Tanker Minyak Irak yang Disita


Kapal angkatan laut Inggris, HMS Montrose mengawal kapal lain dalam misi menghapus senjata kimia dari Suriah di laut lepas pantai Siprus, Februari 2014. (Foto: dok).
Kapal angkatan laut Inggris, HMS Montrose mengawal kapal lain dalam misi menghapus senjata kimia dari Suriah di laut lepas pantai Siprus, Februari 2014. (Foto: dok).

Iran meminta agar Inggris membebaskan sebuah kapal tanker minyak Iran yang disita pekan lalu di lepas pantai Gibraltar dan menuduh Inggris melakukan “permainan berbahaya” di kawasan Teluk Persia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan kepada kantor berita pemerintah IRNA, Jumat (12/7) bahwa penyitaan tanker itu “memiliki konsekuensi” dan bahwa “dalih hukum yang dibuat-buat Inggris untuk menahan kapal itu tidak sah.”

Pernyataan Mousavi itu muncul dua hari setelah Presiden Iran Hassan Rouhani hari Rabu juga memperingatkan bahwa Inggris akan menghadapi konsekuensi yang tidak dirinci karena menyita kapal tanker itu yang diduga mengangkut minyak ke Suriah, suatu pelanggaran atas sanksi-sanksi Uni Eropa terhadap Iran.

Ketegangan di kawasan Teluk Persia semakin meningkat hari Kamis sewaktu Inggris menyatakan tiga kapal militer Iran berusaha menghalang-halangi perjalanan sebuah tanker minyak melalui Selat Hormuz.

Menurut pernyataan pemerintah Inggris, tiga kapal Iran terlibat dalam insiden tersebut. Ketiga kapal penghadang itu mundur sewaktu menerima peringatan lisan dari sebuah kapal perang Inggris. Pemerintah Jumat menyatakan akan mengirim kapal perang HMS Duncan ke kawasan Teluk Persia untuk menggantikan HMS Montrose, yang menurut Inggris terpaksa menghadang kapal-kapal Iran.

Korp Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) membantah tuduhan Inggris. Sebuah pernyataan yang dimuat kantor berita semiresmi Fars menyebutkan kapal-kapal Angkatan Laut IRGC melakukan tugas normal dan tidak “bentrok dengan kapal-kapal asing, khususnya kapal-kapal Inggris.”

Laksamana Madya Jim Malloy, Panglima Armada ke-5 Amerika yang beroperasi di kawasan tersebut, dalam pernyataan Kamis malam mengemukakan, armada itu mengetahui gangguan tidak sah dan upaya IRGC mengganggu perjalanan kapal Inggris pada 10 Juli lalu dan bahwa Amerika Serikat terus “bekerja bersama dengan Angkatan Laut Inggris, bersama-sama dengan seluruh mitra kami di kawasan dan di seluruh dunia yang memiliki komitmen sama dalam memelihara dan mempertahankan arus perdagangan bebas dan kebebasan navigasi.” [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG