Tautan-tautan Akses

Inggris akan Batasi Kontrak dengan Huawei


Para pejalan kaki berjalan melintasi iklan promosi jaringan data 5G di sebuah toko ponsel di London, Inggris, 28 Januari 2020.
Para pejalan kaki berjalan melintasi iklan promosi jaringan data 5G di sebuah toko ponsel di London, Inggris, 28 Januari 2020.

Seorang pakar politik Inggris mengatakan tidak ada keraguan lagi bahwa pemerintah Inggris akan membatalkan rencana mengikutsertakan teknologi komunikasi perusahaan raksasa China Huawei dalam jaringan 5G-nya.

Pemerintah Inggris, kata Nile Gardiner, mantan pembantu perdana Menteri Margaret Thatcher dulu, mengatakan pemerintah Inggris akan mengumumkan dalam waktu dekat rencananya untuk membatasi kontrak dengan Huawei.

Kabar tentang keputusan pemerintah itu sudah bocor ke media Inggris dengan mengutip sumber-sumber dari kantor perdana menteri.

Pemerintah Inggris sejak berbulan-bulan mendapat tekanan dari pemerintah Amerika untuk membatalkan perjanjiannya dengan Huawei. Namun, kata Nile Gardiner, juga ada pertimbangan dalam negeri untuk membatalkan perjanjian itu.

Katanya, sejumlah anggota senior partai konservatif menentang perjanjian itu, dan jujga adanya kekecewaan publik terhadap China karena perebakan virus korona. Kata Gardiner kepada VOA, ada penolakan kuat atas keputusan Perdana Menteri

Boris Johnson yang terdahulu untuk mengizinkan Huawei punya 35 persen saham dalam perusahaan telekomunikasi Inggris. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG