Tautan-tautan Akses

Indonesia Akan Sampaikan Hasil HLD-IPC ke ASEAN


Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka rangkaian pertemuan High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation, Jakarta, 20 Maret 2019. (Foto: Dit. Infomed/Kemenlu)
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka rangkaian pertemuan High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation, Jakarta, 20 Maret 2019. (Foto: Dit. Infomed/Kemenlu)

Indonesia akan membawa hasil pertemuan Dialog Tingkat Tinggi Indo Pasifik yang digelar pekan lalu di Jakarta ke ASEAN.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Siswo Pramono mengatakan hasil Dialog Tingkat Tinggi Indo Pasifik akan disampaikan ke Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada April mendatang.

Siswo mengatakan hasil pertemuan dan ide-ide yang muncul akan menjadi masukan yang baik bagi ASEAN. Selain itu, hasil pertemuan juga dapat memperkaya ide dalam rangkaian pertemuan tingkat menteri dan Konferensi Tingkat Tinggi Asean pada Juli mendatang.

"Saya yakin dunia bisnis juga akan merespons dengan positif inisiatif yang dilakukan Indonesia dan Asia dalam mewujudkan Indo-Pasifik ini. Karena bila para politisi dan pemimpin di kawasan sudah punya rasa percaya. Hal ini akan akan mendatangkan rasa aman bagi rakyat termasuk kalangan bisnis. Karena kalangan bisnis yang akan menggarap berbagai proyek di Indo-Pasifik tersebut," jelas Siswo Pramono kepada VOA, Kamis (29/3/2019).

Siswo menambahkan ada sejumlah catatan penting dalam Dialog Tingkat Tinggi Indo-Pasifik. Antara lain adanya kepentingan bersama untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan aman, serta berbagai inisiatif dan konsep kerja sama.

Di samping itu juga muncul dukungan bagi kerjasama di beberapa sektor seperti maritim, konektivitas dan pembangunan berkelanjutan.

Menanggapi itu, Peneliti Politik Internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth menilai Dialog Tingkat Tinggi Indo Pasifik yang digagas Indonesia merupakan langkah awal yang positif. Namun, kata dia, perlu upaya lanjutan untuk mendorong hasil dialog menjadi kerja sama antara negara-negara di kawasan Indo Pasifik.

"Jadi prinsip atau norma yang ingin dibangun itu kan harus diwujudkan dalam bentuk kerjasama yang konkret. Apa yang bisa dikembangkan untuk kebaikan semua negara. Memang beberapa pilihan kerja sama sudah disepakati di forum kemarin. Misalnya soal kemaritiman, climate change, itu menurut saya isu-isu yang semua negara ingin membangun itu," jelas Adriana.

Indonesia akan Sampaikan Hasil HLD-IPC ke Asean
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:22 0:00

Adriana menjelaskan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonominya menengah dapat mengambil peran yang lebih di kawasan Indo Pasifik. Terutama sebagai fasilitator negara-negara dengan kekuatan ekonomi yang sama dalam menghadapi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China. Peluang untuk mengambil peran seperti itu menurutnya terbuka lebar. Apalagi Indonesia juga memiliki pengalaman dalam penyelenggaran kegiatan internasional seperti Konferensi Asia Afrika.

Pada 20 Maret lalu, Indonesia menjadi tuan rumah Dialog Tingkat Tinggi Kerjasama Indo Pasifik. Pertemuan ini dihadiri 18 negara kunci di kawasan Indo Pasifik seperti Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, dan India.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka acara, menekankan pentingnya kawasan Indo-Pasifik yang merupakan rumah bagi 3/5 populasi dunia dengan total PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai hampir $52 triliun. Karena itu, kata dia, stabilitas dan kerja sama yang inklusif dibutuhkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan. [sm/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG