Tautan-tautan Akses

India Luncurkan Pemasangan Keran Air di Jutaan Rumah di Pedesaan


India mencanangkan program pemasangan keran air di jutaan rumah di kawasan pedesaan di India utara yang sering kesulitan air.
India mencanangkan program pemasangan keran air di jutaan rumah di kawasan pedesaan di India utara yang sering kesulitan air.

Dalam beberapa tahun terakhir keran air dipasang di jutaan rumah di kawasan pedesaan India, bagian dari program nasional ambisius untuk menyediakan sambungan air bersih ke setiap rumah tangga di pedesaan. Di negara yang kerap kekurangan air, program ini merupakan anugerah bagi masyarakat pedesaan.

Babli Devi adalah salah satu dari jutaan orang di desa-desa di India yang harus berjalan kaki sangat jauh dari rumah untuk mengisi air dari keran yang dibangun digunakan secara massal, dan sumber-sumber lain untuk mencuci dan memasak. Warga desa Kunsal di negara bagian Himachal Pradesh, India Utara ini mengatakan ia harus berjalan kaki sangat jauh tiga kali sehari, pada pagi, siang dan sore hari. Kadang-kadang dua kali bolak-balik jika kebutuhannya untuk menggunakan air sedang meningkat.

Perjuangan yang sama juga dilakukan Biri Lal, yang juga tinggal di desa Kunsal, dan mengatakan membutuhkan lima hingga enam ember air setiap hari untuk mandi dan bersih-bersih.

Perjalanan kaki dan perjuangan Babli Devi dan Biri Lal selama puluhan tahun untuk mendapatkan air bersih itu berakhir beberapa bulan lalu ketika keran air dipasang di setiap rumah di desa mereka, lewat program ambisius bernilai 50 miliar dolar Amerika. Target pemerintah India adalah menyediakan air ledeng bagi seluruh rumah tangga di pedesaan.

Hingga tahun 2019 lalu, dari 200 juta rumah tangga di pedesaan India, hanya satu dari enam rumah yang memiliki akses pada air bersih di rumah mereka. Jumlah itu meningkat menjadi tiga dari setiap empat rumah setelah para insinyur berlomba-lomba memasang jaringan pipa.

Jaringan pipa yang luas dibangun di negara bagian Himachal Pradesh, India utara untuk menyalurkan air bersih ke desa-desa.
Jaringan pipa yang luas dibangun di negara bagian Himachal Pradesh, India utara untuk menyalurkan air bersih ke desa-desa.

Tugas ini tidak mudah. Negara bagian Himachal Pradesh – di mana desa Babli Devi berada – memiliki musim hujan yang cukup, tetapi air mengalir ke wilayah perbukitan di hilir yang menyebabkan desa-desa di sana kekurangan air pada musim panas. Saat musim dingin mereka menghadapi masalah lain lagi.

Suresh Mahajan, Kepala Insinyur di Departemen Sumber Daya Air yang mengawasi proyek di distrik Dharamshala di mana desa Kunsal berada, mengatakan kepada VOA.

"Menyediakan keran air saja tidak cukup, kami harus menyediakan air yang dapat diminum secara teratur ke setiap rumah tangga. Tantangannya sangat besar karena banyak daerah yang sangat terpencil, bahkan sebagian daerah memiliki suhu hingga minus 20 atau 35 derajat celcius. Ada pula daerah-daerah yang merupakan bagian dari wilayah kesukuan. Jadi ini pekerjaanyang sulit.”

Jaringan tangki penyimpanan air yang dilengkapi dengan instalasi pengolahan ini dapat memasok sekitar 10 desa. Penyediaan air bersih sangat penting di negara di mana penyakit yang ditularkan melalui air merajalela.

Rakes Sharma di Departemen Sumber Daya Air mengatakan mereka menyediakan 70 liter air per orang per hari di setiap rumah tangga. Mereka dapat menyediakan lebih banyak air, tapi tidak boleh kurang.

Memiliki air ledeng yang mengalir langsung di rumah-rumah telah mengubah kehidupan penduduk desa. Biri Lal mengatakan rasanya sangat luar biasa bisa memperoleh air langsung di rumahnya.

Sementara Babli Devi merasa pekerjaan rumah tangganya menjadi jauh lebih ringan. “Sekarang saya bisa sedikit beristirahat,” ujarnya.

Jutaan penduduk di India utara kini memiliki akses kepada air bersih.
Jutaan penduduk di India utara kini memiliki akses kepada air bersih.

Namun demikian para pakar mengingatkan bahwa seiring semakin tersedia luasnya air bersih, pihak berwenang juga harus memastikan penggunaan air secara bijaksana. Ini penting mengingat India adalah salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia, dan situasi ini terus memburuk.

Akshay Kumar, yang masih duduk di bangku kuliah, tahu persis manfaat keberadaan air bersih di rumah, yang memberinya waktu dua jam lebih lama untuk belajar. Ia mengatakan ia sangat hati-hati untuk tidak membuang-buang air. “Kalau saya lihat ada keran yang terbuka atau tidak tertutup rapat, atau air menetes terbuang percuma, saya langsung menutup keran rapat-rapat,” ujarnya.

Membangun budaya konservasi air akan menjadi kunci penting untuk memastikan agar keran-keran yang dipasang tidak kering. [em/jm]

Pertanian Alternatif Bantu Tingkatkan Perekonomian Pedesaan di India
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:17 0:00

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG