Tautan-tautan Akses

India Hadapi Kekeringan Pertama dalam 3 Tahun


Lebih dari separuh lahan pertanian di India masih menggantungkan sistem pengairan kepada besarnya curah hujan di musim hujan (foto: dok).
Lebih dari separuh lahan pertanian di India masih menggantungkan sistem pengairan kepada besarnya curah hujan di musim hujan (foto: dok).

India menghadapi kemaraunya yang pertama dalam tiga tahun, dengan curah hujan tahun ini turun sebanyak hampir 20 persen.

Dalam laporan yang dikeluarkan Kamis malam, Departemen Meteorologi India mengatakan lebih dari separuh kawasan di India, sekitar 56 persen, mengalami defisit curah hujan antara Juni dan Agustus tahun ini. Beberapa bagian di India barat laut, termasuk negara bagian penghasil pengan utama khususnya Punjab, mengalami kondisi kekeringan.

Kepala departemen itu, Laxman Singh Rathore, hari Jumat memberitahu para wartawan bahwa prospek bagi sisa musim hujan ini kurang baik. Dia mengatakan, "secara kuantitatif, curah hujan untuk seluruh pelosok India secara menyeluruh semasa periode Agustus-September kemungkinan 91 persen dari rata-rata periode jangka panjang ini."

Musim hujan menyediakan air bagi lebih dari separuh pertanian di India, dan banyak petani mengandalkan pompa bawah tanah untuk mengirigasi tanah mereka. Penggunaan generator berbahan bakar diesel untuk menyalakan pompa ikut meningkatkan permintaan akan listrik secara nasional, dan jaringan listrik berjuang untuk memenuhi permintaan. Awal pekan ini, dua jaringan listrik yang rusak menyebabkan pemadaman listrik bagi ratusan jutaan orang di India.

Menteri Pertanian India Sharad Pawar dan Menteri Pembangunan Pedesaan Jairam Ramesh mengunjungi peternakan di negara bagian barat Gujarat hari Jumat untuk menilai kemarau ini. Pawar mengatakan pemerintah federal akan mengambil tindakan selayaknya untuk merespon permintaan negara bagian bagi fasilitas irigasi dan aliran listrik yang lebih banyak.

Musim hujan yang buruk dan musim kemarau ini dapat semakin merugikan ekonomi India, yang kini sudah menangani inflasi tinggi dan pertumbuhan lambat. Pemerintah menyatakan akan meninjau aturan ekspornya bagi produk pertanian bulan depan. India adalah produsen gandum, beras dan gula terbesar kedua di dunia. Produksi yang rendah bisa mengakibatkan larangan ekspor.

Recommended

XS
SM
MD
LG