Tautan-tautan Akses

Iklan Super Bowl Ajak Penonton Lihat Masa Depan dan Masa Lalu


Potongan adegan dari iklan Rakuten yang ditampilkan pada ajang Super Bowl 2022. (Rakuten via AP/Ryan O'Donoghue)
Potongan adegan dari iklan Rakuten yang ditampilkan pada ajang Super Bowl 2022. (Rakuten via AP/Ryan O'Donoghue)

Para pengiklan Super Bowl tahun ini ingin warga Amerika Serikat melupakan sejenak masalah terkait pandemi dan fokus pada masa depan, seperti kendaraan listrik, Alexa, robot dan mata uang kripto -- serta bernostalgia mengenang film-film 90an seperti "Austin Powers" dan "The Cable Guy."

Los Angeles Rams bertanding melawan Cincinnati Bengals dalam Super Bowl ke-56 pada Minggu (13/2) di stadion SoFi di Inglewood, California.

Tapi bagi banyak orang, pertunjukan utama pada acara Super Bowl adalah iklan-iklan yang hadir di sela acara tersebut.

Para pengiklan berharap bisa memberi para penonton penyegaran dengan humor ringan dan hiburan bertabur bintang di tengah pandemi, inflasi tinggi dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

"Para pemasar menyadari warga AS telah mengalami periode dua tahun yang sangat berat dan sulit, dan meresponsnya dengan menghadirkan hiburan tradisional yang bagus untuk Super Bowl Minggu," kata Kimberly Whitler, profesor pemasaran dari Universitas Virginia.

NBC menjual habis jatah iklannya dan mengatakan spot berdurasi 30 detik terjual seharga $7 juta atau lebih dari Rp100 miliar, naik dari $6.5 juta atau setara dengan Rp93 miliar pada tahun lalu.

Penonton Super Bowl telah berkurang dalam beberapa tahun belakangan. Tahun lalu, Sekitar 92 juta orang menonton, menurut Nielsen, tingkat penonton terendah sejak 2007. Tapi penonton acara besar lain seperti Grammys dan Oscars juga merosot. Rating Olimpiade —yang juga sedang ditayangkan di NBC bersamaan dengan Super Bowl — juga berkurang. Maka, Super Bowl masih tetap malam terbesar bagi pengiklan. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG