Tautan-tautan Akses

Hubungan Seks Mungkin Tularkan Virus Ebola


Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin ebola kepada seorang warga di Monrovia, Liberia (foto: dok).
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin ebola kepada seorang warga di Monrovia, Liberia (foto: dok).

Ebola biasanya menular lewat kontak dengan darah, muntahan atau kotoran penderita, namun kemungkinan bisa lewat cairan sperma dalam kasus terbaru ebola yang muncul di Liberia.

Seorang perempuan yang minggu lalu terbukti positif mengidap virus Ebola di Liberia ternyata berpacaran dengan seorang bekas penderita, kata kepala tim penanggulangan Ebola di negara itu. Ini adalah salah satu kemungkinan mengapa muncul lagi penderita baru di sana setelah tidak tercatat kasus Ebola baru selama berminggu-minggu.

Ebola biasanya menular lewat kontak dengan darah, muntahan atau kotoran penderita. Orang-orang yang telah sembuh umumnya dianggap tidak akan menulari orang lain, meskipun virus itu kini diketahui tetap ada dalam cairan sperma mereka.

Kantor berita AP menulis bahwa para ilmuwan menghimbau bekas pasien Ebola agar tidak melakukan hubungan seks selama tiga bulan sejak sembuh. Meskipun transmisi Ebola lewat hubungan seks belum sepenuhnya terbukti, tetapi mungkin terjadi.

Dokter Francis Kateh, kepala tim penanggulangan Ebola di Liberia, mengatakan telah mengambil sampel cairan tubuh dari pacar perempuan itu. Kasus terbaru ini memicu kecemasan karena perempuan itu tampaknya tidak berhubungan dengan orang-orang yang dipantau karena Ebola, ataupun pernah bepergian ke negara lain yang dilanda Ebola.

Lebih dari 4.300 dari 10.000 lebih korban Ebola tewas di Liberia. Sebuah negara harus menunggu 42 hari sejak penderita terakhir sebelum bisa dinyatakan bebas Ebola.

XS
SM
MD
LG