Tautan-tautan Akses

HRW: Ethiopia Batasi Media dan Wartawan Jelang Pemilu


Pengamat Uni Eropa mengawasi pelaksanaan pemilu di Ethiopia lalu, yang dinilai banyak kecurangan (foto: dok).
Pengamat Uni Eropa mengawasi pelaksanaan pemilu di Ethiopia lalu, yang dinilai banyak kecurangan (foto: dok).

LSM hak asasi Human Rights Watch hari Kamis (22/1) menuduh pemerintah Ethiopia telah secara sistematis mengekang media di sana menjelang pemilu bulan Mei mendatang.

Dalam laporan yang dirilis hari Kamis (22/1), LSM Human Rights Watch (HRW) merinci bagaimana pemerintah negara itu telah membatasi kegiatan wartawan sejak tahun 2010.

HRW mengatakan, Ethiopia semakin menjadi lingkungan yang suram bagi media dan wartawan menjelang pemilu nasional bulan Mei.

Periset HRW, Felix Horne, mengatakan ada pola-pola penindasan oleh pemerintah terhadap wartawan yang memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah.

“Setelah menulis artikel, wartawan akan diganggu oleh pejabat pemerintah dan pejabat keamanan dengan ancaman lewat telpon dan SMS atau didatangi langsung, meminta agar tulisannya diperhalus dan sesuai dengan pandangan pemerintah terkait berbagai isu. Langkah berikutnya adalah ancaman terhadap anggota keluarga mereka, seringkali juga penahanan sewenang-wenang untuk mengintimidasi dan menekan wartawan agar menyensor tulisan mereka. Jika itu semua gagal, langkah berikutnya adalah gugatan hukum,” papar Horne.

Laporan berjudul “Journalism Is Not A Crime” atau “Jurnalisme Bukanlah Kejahatan” itu menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2014, enam media ditutup akibat tekanan pemerintah, 22 wartawan, penulis blog dan penerbit digugat hukum dan lebih dari 30 wartawan lain melarikan diri dari negara itu.

Kebanyakan wartawan dituduh melanggar UU anti-teroris yang dikecam. Saat ini, ada kasus teroris yang menarik perhatian luas di Ethiopia yang melibatkan kelompok penulis blog Zone9.

HRW mengatakan banyak media dan wartawan kini menyensor diri sendiri akibat penindasan tersebut. LSM itu juga mengklaim warga dan pejabat pemerintah takut berbicara kepada media karena tidak mau dihukum.

Periset Felix Horne mengatakan semua itu menyebabkan pandangan-pandangan alternatif mengenai pemilu mendatang jarang dibahas di media.

Partai berkuasa, yang telah menjabat sejak tahun 1991, meraih lebih dari 99 persen surat suara dalam pemilu 2010 dan pihak oposisi mendapat hanya satu kursi parlemen.

VOA belum berhasil mendapat tanggapan dari pemerintah, yang telah berulangkali mengatakan orang-orang yang dipenjara itu adalah penjahat dan bukan wartawan.

HRW mendesak pemerintah Ethiopia agar membebaskan para wartawan dan penulis blog yang dipenjara itu dan agar mengamandemen UU anti-teroris itu.

Recommended

XS
SM
MD
LG