Tautan-tautan Akses

HRW: Penjara-penjara Mesir Terpapar Virus, Pihak Berwenang Blokir Informasi


Seorang terdakwa dikurung di ruang sidang di penjara Torah, Kairo selatan, Mesir, 22 Agustus 2015. (Foto: dok).
Seorang terdakwa dikurung di ruang sidang di penjara Torah, Kairo selatan, Mesir, 22 Agustus 2015. (Foto: dok).

Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW), Senin (20/7), mengeluarkan laporan yang menyebutkan, virus corona telah menyebar di beberapa penjara di Mesir dan menewaskan sedikitnya 14 tahanan. Yang tak kalah memprihatinkan, menurut laporan itu, pihak berwenang berusaha sedemikian rupa menutup-nutupi situasi serius di balik jeruji penjara ini.

HRW mengatakan, mereka menyusun laporan ini dari surat-surat yang berhasil diselundupkan ke luar penjara, dan hasil wawancara dengan sejumlah tahanan dan keluarga mereka. Organisasi itu bahkan mendokumentasikan sejumlah kasus di mana tahanan meninggal dengan gejala tertular virus corona namun tidak sempat dites dan diberi pengobatan yang memadai.

Kendaraan petugas keamanan dan polisi di depan penjara Tora Kairo, di Kairo, Mesir, 17 Juni 2019. (Foto: dok).
Kendaraan petugas keamanan dan polisi di depan penjara Tora Kairo, di Kairo, Mesir, 17 Juni 2019. (Foto: dok).

Menurut HRW, puluhan ribu orang memenuhi penjara-penjara Mesir. Selain menampung tahanan yang jumlahnya melebihi kapasitas, penjara-penjara itu tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

Sementara menyerukan pembebasan ribuan tahanan untuk mengatasi wabah, pemerintah Presiden Abdel Fattah el-Sissi justru mengambil langkah-langkah yang membuat penjara makin penuh sesak. Pihak berwenang menangkap banyak pekerja kesehatan, wartawan dan pengecam yang mempersoalkan cara pemerintah menanggulangi wabah.

Joe Stork, wakil direktur HRW biro Timur Tengah dan Afrika Utara.(Foto: dok).
Joe Stork, wakil direktur HRW biro Timur Tengah dan Afrika Utara.(Foto: dok).

Seorang aktivis bernama Sanaa Seif ditangkap bulan lalu setelah mengungkapkan kekhawatiran bahwa wabah virus corona kemungkinan telah merebak di penjara di mana saudara laki-lakinya, politisi terkemuka Alaa Abdel-Fatah, ditahan. Keluarganya kini dilarang menjenguk dengan alasan pencegahan penularan virus corona.

“Bukannya menyediakan layanan kesehatan yang memadai, dan memberlakukan langkah-langkah kesehatan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah Mesir malah berusaha menutup-nutupi keseriusan krisis kesehatan di penjara,” kata Joe Stork, wakil direktur HRW biro Timur Tengah dan Afrika Utara.

HRW mengatakan, Dinas Keamanan Nasional Mesir memanggil, menginterogasi dan menghukum para tahanan setelah media-media berita mulai ramai melaporkan dugaan kasus virus corona di penjara-penjara Mesir. Sejumlah tahanan ditelanjangi, dipukul dengan tongkat dan disetrum sewaktu mengeluhkan kondisi mereka.

Pihak berwenang Mesir sejauh ini belum mengeluarkan tanggapan atas laporan HRW ini. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG