Tautan-tautan Akses

HRW: Ethiopia Tahan Banyak Warga Tigray yang Dideportasi dari Teluk


Pengungsi Tigray antre untuk menerima makanan yang disumbangkan oleh penduduk setempat di pusat penerimaan pengungsi internal di Mekele, Tigray, Ethiopia utara, 9 Mei 2021. ((AP Photo/Ben Curtis)
Pengungsi Tigray antre untuk menerima makanan yang disumbangkan oleh penduduk setempat di pusat penerimaan pengungsi internal di Mekele, Tigray, Ethiopia utara, 9 Mei 2021. ((AP Photo/Ben Curtis)

Para pejabat di Ethiopia secara sewenang-wenang menahan dan menghilangkan secara paksa ribuan orang etnis Tigrayan yang baru-baru ini dideportasi dari Arab Saudi, kata sebuah laporan Human Rights Watch (HRW) yang dirilis, Rabu (5/1).

Ini adalah laporan terbaru yang mengutip saksi-saksi yang menggambarkan penangkapan massal etnis Tigrayan. Pemerintah Ethiopia mengatakan pihaknya menarget orang-orang yang dicurigai mendukung pasukan Tigray yang telah memerangi pemerintah sejak November 2020 tetapi dipulangkan kembali ke wilayah mereka beberapa pekan lalu.

“Para migran Tigrayan yang mengalami pelecehan mengerikan di tahanan Saudi dikurung di fasilitas-fasilitas penahanan sekembalinya ke Ethiopia,'' kata Nadia Hardman, peneliti HAM pengungsi dan migran di Human Rights Watch. “Arab Saudi harus menawarkan perlindungan kepada orang-orang Tigrayan yang terancam, sementara Ethiopia harus membebaskan semua orang Tigrayan yang ditahan secara sewenang-wenang.''

Perempuan Tigray berkumpul di sebuah kamp pengungsi internal di sebuah sekolah dasar di Mekele, wilayah Tigray, Ethiopia utara, 10 Mei 2021.
Perempuan Tigray berkumpul di sebuah kamp pengungsi internal di sebuah sekolah dasar di Mekele, wilayah Tigray, Ethiopia utara, 10 Mei 2021.

Laporan yang dirilis Rabu itu meminta pejabat Saudi untuk “berhenti menahan etnis Tigrayan dengan cara yang memprihatinkan dan mendeportasi mereka ke Ethiopia, dan sebagai gantinya membantu UNHCR memberi mereka perlindungan internasional.''

Ribuan orang Ethiopia, sebagian besar dari wilayah Tigray dan Amhara, melakukan perjalanan ilegal setiap tahun ke Arab Saudi melalui Yaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Tetapi para pejabat Saudi telah mendeportasi ribuan dari mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut pejabat Ethiopia, puluhan ribu migran telah kembali ke negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Human Rights Watch mengatakan pihak berwenang Ethiopia telah memindahkan orang-orang Tigrayan yang dideportasi itu ke pusat-pusat penerimaan di ibu kota, Addis Ababa, di mana beberapa di antara mereka ditahan secara tidak sah.

Seorang juru bicara polisi federal tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan yang diajukan Human Rights Watch.

Warga Tigray antre menerima makanan yang disumbangkan oleh penduduk setempat di pusat penerimaan pengungsi internal di Mekele, wilayah Tigray, Ethiopia utara, 9 Mei 2021.
Warga Tigray antre menerima makanan yang disumbangkan oleh penduduk setempat di pusat penerimaan pengungsi internal di Mekele, wilayah Tigray, Ethiopia utara, 9 Mei 2021.

Trhas, perempuan Tigray berusia 33 tahun yang dideportasi dari Arab Saudi pada Desember 2020, mengatakan kepada kelompok HAM itu bahwa polisi federal menghentikannya di sebuah pos pemeriksaan di Awash Sebat di wilayah Afar Ethiopia pada April dan membawanya ke sebuah kamp militer, di mana ia ditahan bersama hingga 700 orang Tigrayan lainnya yang dideportasi.

Setelah dua hari, mereka membawanya ke Shone di bagian selatan negara itu. “Kami meminta polisi federal memberi kami makanan, air dan akses ke toilet, tapi kami dipukuli jika kami meninggalkan kursi kami,'' katanya. Polisi, menurutnya, bahkan mengatakan kepada orang-orang Tigrayan bahwa “penjahat tidak membutuhkan makanan.”

Perang Ethiopia diperkirakan telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan orang mengungsi. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG