Hong Kong Kamis (16/6) menggelar perayaan awal ulang tahun ke-25 kembalinya ke China. Pemimpin sekarang Carrie Lam, dan pemimpin berikutnya John Lee, serta pejabat-pejabat dari China daratan hadir dalam perayaan itu.
Acara dilakukan dalam bahasa Mandarin dan Inggris, tanpa bahasa Kanton, yang digunakan mayoritas orang di Hong Kong. Disebut sebagai "forum internasional", acara tersebut diselenggarakan oleh Bauhinia Cultural Group, yang dikelola orang-orang dari China daratan. Bauhinia adalah bunga resmi Hong Kong.
Dalam pidatonya, semua pembicara memuji model "satu negara, dua sistem" yang memungkinkan Hong Kong tetap dengan pemerintahan lokal yang berbeda dengan yang ada di China daratan. Tak seorang pun dari mereka yang meminta maaf atas pemerintahan yang tidak populer yang dipimpin Carrie Lam dan upayanya terhadap undang-undang ekstradisi pada 2019 yang menyebabkan jutaan orang melancarkan protes di jalan-jalan Hong Kong.
Sebaliknya para pembicara mengkritik masyarakat Hong Kong. Ketua Eksekutif terpilih John Lee menyebut protes 2019 sebagai "kerusuhan dan kekerasan yang belum pernah terjadi."
Kerusuhan terburuk dalam sejarah Hong Kong terjadi pada 1960-an, diprovokasi Partai Komunis China yang sedang melakukan revolusi budaya, dan bom-bom membunuh warga Hong Kong saat itu. Dalam protes pada 2019-2020, tidak ada orang Hong Kong yang terbunuh, meskipun polisi menembak dua pengunjuk rasa dengan peluru tajam.[ka/uh]