Tautan-tautan Akses

Hina Nabi Muhammad SAW, Demonstrasi Memprotes India Meluas


Aksi protes pendukung partai agama dan politik Jamiat Ulama-e-Islam-Fazal (JUI-F) menentang komentar menghujat Nabi Muhammad anggota Partai Bharatiya Janata India (BJP), di Karachi, Pakistan Juni 6, 2022. (REUTERS/Akhtar Soomro)
Aksi protes pendukung partai agama dan politik Jamiat Ulama-e-Islam-Fazal (JUI-F) menentang komentar menghujat Nabi Muhammad anggota Partai Bharatiya Janata India (BJP), di Karachi, Pakistan Juni 6, 2022. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Para pendukung partai Islam Pakistan, Jamiat Ulema-e-Islam JUI hari Senin (6/6) memadati jalan-jalan di Karachi, menyerukan pemboikotan diplomatik dan ekonomi terhadap India atas pernyataan juru bicara partai yang berkuasa, yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Dengan membawa spanduk besar bertuliskan “Nabi Kami, Kehormatan Kami,” dan “Kami Siap Serahkan Hidup Demi Kehormatan Nabi Kami,” para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Perdana Menteri India Narendra Modi.

Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, yang menghina Islam dan Nabi Muhammad dalam aksi protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022.
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, yang menghina Islam dan Nabi Muhammad dalam aksi protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022.

Samiul Haq Swati, pemimpin JUI di tingkat lokal, mengatakan “pemerintah Pakistan harus memboikot India secara ekonomi dan diplomatik. India harus diisolasi dunia untuk menyadarkan bahwa menghina nabi kami adalah kejahatan keji. Hal ini telah melukai sentimen semua warga Muslim di dunia.”

Nupur Sharma
Nupur Sharma

Juru bicara Partai Bharatiya Janata, Nupur Sharma, menyampaikan pernyataan yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW dalam debat di televisi. Beberapa negara Arab menuduh pernyataan itu sebagai penistaan agama, dan membuat pemerintah India berjuang untuk mengatasi dampak pernyataan itu.

Pernyataan kontroversial itu disampaikan menyusul meningkatnya aksi kekerasan yang menarget kelompok minoritas Muslim di India yang dilakukan oleh warga nasionalis Hindu, yang menjadi semakin berani dengan sikap diam Modi melihat serangan-serangan itu; bahkan sejak ia pertama kali terpilih tahun 2014.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga “mengutuk keras pernyataan” tersebut dan mengatakan telah mengirim pesan kepada Duta Besar India di Jakarta.

[em/es]

Recommended

XS
SM
MD
LG