Tautan-tautan Akses

9 Hari Jelang Pilpres AS, Jumlah Surat Suara yang Masuk Melampaui Jumlah 2016


Seorang petugas membersihkan bilik suara untuk mencegah penyebara virus corona (Covid-19) di tempat pemungutan suara (TPS) di Staten Island, yang buka untuk pencoblosan dini, New York, Minggu, 25 Oktober 2020. (Foto: Reuters)
Seorang petugas membersihkan bilik suara untuk mencegah penyebara virus corona (Covid-19) di tempat pemungutan suara (TPS) di Staten Island, yang buka untuk pencoblosan dini, New York, Minggu, 25 Oktober 2020. (Foto: Reuters)

Pengawas pemilu independen mengatakan, Minggu (25/10), bahwa jumlah surat suara yang masuk dari pemberian suara dini pada pemilihan presiden AS melebihi jumlah surat suara yang masuk dalam pra-pemilu empat tahun lalu, sembilan hari sebelum pemilu 3 November.

Puluhan juta warga AS memecahkan rekor pemberian suara awal, baik lewat pos atau secara langsung di tempat-tempat pemungutan suara (TPS). Banyak yang melakukannya untuk menghindari keramaian di TPS di tengah pandemi virus corona atau terdorong oleh pertarungan yang sengit antara Presiden Donald Trump dan saingannya Joe Biden dari Partai Demokrat.

Menurut hasil perhitungan surat suara oleh Proyek Pemilihan AS independen yang dikelola oleh Universitas Floria, hingga Minggu (25/10), sudah 59 juta pemilih yang melaksanakan hak pilihnya.

Menurut situs Komisi Bantuan Pemilu AS, jumlah tersebut lebih tinggi dari 57 juta orang yang memilih lebih awal atau lewat pos pada 2016. Sejauh ini, Demokrat -- yang telah mendorong pemberian suara awal -- telah unggul. Namun, bukan berarti Biden bisa bernapas lega.

Trump selama berbulan-bulan mengklaim, tanpa bukti, bahwa pengiriman surat suara lewat pos bisa memicu kecurangan, dan banyak pendukung Republik akan memilih pada Hari-H.

Namun dengan kasus virus corona melonjak di seluruh negara itu, Michael McDonald, seorang profesor ilmu politik pada Universitas Florida yang mengelola Election Project, memperingatkan bahwa strategi itu "terlihat semakin berisiko."

"Bagaimana kalau sebagian pemilihnya memutuskan untuk tidak memilih? Bagaimana kalau TPS tiba-tiba tidak tersedia atau kantor pemilu tutup?" cuitnya.

Election Project telah memprediksi bahwa pemilih tahun ini bisa mencapai 150 juta. Sekitar 137 juta pemilih memberikan suara dalam pemilu 2016.

Beberapa negara bagian yang menentukan tahun ini juga dipastikan akan memecahkan rekor, seperti Texas. Menurut Election Project, bahwa 80 persen dari jumlah surat suara awal 2016 telah tercatat di Texas hingga Minggu (25/10).

Pemilu di Texas, yang secara tradisional selalu memenangkan kandidat Republik sejak 1980, sangat disorot. Beberapa TPS memperlihatkan Biden hampir mengalahkan Trump. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG