Tautan-tautan Akses

Hadapi Ancaman Korut, AS dan Sekutu-sekutu Asianya Gelar Lebih Banyak Latihan Bersama


Pesawat B-52H Stratofortress Angkatan Udara A.S., atas, terbang dalam formasi dengan pesawat tempur F-15K Angkatan Udara Korea Selatan di atas laut barat semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Senin, 6 Maret 2023. (Foto: melalui AP)
Pesawat B-52H Stratofortress Angkatan Udara A.S., atas, terbang dalam formasi dengan pesawat tempur F-15K Angkatan Udara Korea Selatan di atas laut barat semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Senin, 6 Maret 2023. (Foto: melalui AP)

Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang pada Senin (17/4) melakukan latihan pertahanan rudal bersama di perairan dekat Semenanjung Korea saat mereka memperluas pelatihan militer untuk melawan ancaman yang berkembang dari rudal berkemampuan nuklir Korea Utara.

Pekan lalu, Korea Utara melakukan salah satu demonstrasi senjata paling provokatif selama bertahun-tahun dengan uji peluncuran pertama kalinya rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, sebagai bagain dari usahanya mengembangkan senjata yang lebih responsif, lebih sulit dideteksi, dan dapat langsung menarget Amerika Serikat.

Uji coba senjata Korea Utara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejauh ini telah melibatkan lebih dari 100 rudal dengan berbagai jangkauan yang ditembakkan ke laut sejak awal tahun 2022 ketika negara tersebut berupaya membangun persenjataan nuklir yang layak dan dapat mengancam tetangga-tetangga saingannya dan Amerika Serikat.

Jet tempur siluman F-35 Angkatan Udara AS dan jet tempur F-15 Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea, Korea Selatan, Kamis, 31 Agustus 2017. (Foto: Courtesy)
Jet tempur siluman F-35 Angkatan Udara AS dan jet tempur F-15 Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea, Korea Selatan, Kamis, 31 Agustus 2017. (Foto: Courtesy)

Pelatihan Korea Selatan-AS-Jepang dapat memicu tanggapan agresif dari Korea Utara, yang menganggap latihan militer Amerika Serikat dengan sekutu-sekutu Asianya itu sebagai latihan invasi. Korut menggunakan latihan bersama itu sebagai dalih untuk mempercepat pengembangan senjatanya sendiri.

Angkatan Laut Korea Selatan mengatakan latihan angkatan laut tiga pihak pada hari Senin berlangsung di perairan internasional di lepas pantai timur negara itu dan berfokus pada penguasaan prosedur untuk mendeteksi, melacak, dan berbagi informasi tentang rudal balistik Korea Utara yang masuk.

Latihan angkatan laut satu hari itu melibatkan kapal perusak Aegis dari masing-masing negara dan terjadi ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan juga meluncurkan latihan udara terpisah selama lima hari yang melibatkan sekitar 110 pesawat tempur, termasuk jet tempur F-35 canggih.

“Tujuan latihan trilateral ini adalah untuk meningkatkan kemampuan respons kami terhadap rudal balistik dan memperkuat kemampuan kami untuk melakukan operasi bersama karena ancaman nuklir dan rudal Korea Utara terus meningkat,” kata Jang Do-young, juru bicara angkatan laut Korea Selatan, dalam jumpa pers.

Latihan udara AS-Korea Selatan bertujuan untuk mempertajam kemampuan operasional gabungan dan menunjukkan postur pertahanan bersama negara-negara tersebut dalam menghadapi ancaman Korea Utara, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Juga pada Senin, Korea Selatan dan Jepang melanjutkan pertemuan keamanan para diplomat senior dan pejabat pertahanan setelah jeda lima tahun. Pertemuan tersebut adalah salah satu dari banyak peristiwa baru-baru ini yang menunjukkan hubungan antara Seoul dan Tokyo membaik dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang setelah bertahun-tahun berselisih tentang sejarah dan perdagangan.

Selama pertemuan pada Senin, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan Seoul dan Tokyo membahas program nuklir Korea Utara dan kerja sama trilateral dengan Amerika Serikat. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG