Tautan-tautan Akses

Gubernur Luhansk: Sejumlah Wilayah Sievierodonetsk Direbut Rusia


Seorang pria berjalan di atas puing-puing bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer, di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina 16 April 2022. (Foto: Reuters)
Seorang pria berjalan di atas puing-puing bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer, di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina 16 April 2022. (Foto: Reuters)

Setelah mencapai kemajuan dalam beberapa hari belakangan, pasukan Ukraina yang bertempur di Kota Sievierodonetsk kehilangan sejumlah wilayah karena direbut pasukan Rusia, kata gubernur wilayah tersebut.

“Para pejuang kami berhasil melakukan serangan balasan untuk beberapa waktu; mereka membebaskan hampir sebagian kota. Tetapi situasinya kini sedikit memburuk kembali bagi kami,” kata Serhiy Haidai, Gubernur Luhansk yang mencakup kota Sievierodonetsk, Senin (6/6).

Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin (6/6) menyatakan pertempuran hebat berlanjut di Sievierodonetsk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (5/6) melakukan perjalanan yang jarang keluar Kota Kyiv, menuju kawasan timur Ukraina di mana ia bertemu dengan tentara dan pengungsi. Ia singgah ke beberapa kota, termasuk di Lysychansk, dekat Sievierodonetsk.

Puing-puing tergantung dari sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak berat dalam pemboman Rusia di Bakhmut, Ukraina timur, Ukraina timur, 28 Mei 2022.(Foto: AP)
Puing-puing tergantung dari sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak berat dalam pemboman Rusia di Bakhmut, Ukraina timur, Ukraina timur, 28 Mei 2022.(Foto: AP)

"Apa yang patut Anda semua dapatkan adalah kemenangan – inilah hal terpenting. Tetapi ini bukannya tanpa pengorbanan,” kata Zelenskyy kepada pasukan Ukraina dalam video yang dirilis pada Minggu (5/6) malam.

Kementerian Pertahanan Inggris juga menyatakan rudal-rudal jelajah Rusia yang ditembakkan pada Minggu (5/6) pagi telah menghantam infrastruktur kereta api di Kyiv, “kemungkinan besar dalam upaya mengacaukan pasokan peralatan militer Barat ke unit-unit Ukraina di garis depan.”

Serangan terhadap Kyiv merupakan yang pertama dalam sebulan lebih ini.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya telah menghancurkan tank-tank yang dikirim ke Kyiv oleh negara-negara Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow aka menghantam target-target “yang belum kami serang” jika Barat melanjutkan rencana untuk mengirimkan sistem roket jarak jauh ke Ukraina.

Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu mengatakan AS berencana untuk mengirimkan bantuan persenjataan baru bernilai 700 juta dolar untuk Kyiv. AS menyatakan akan perlu tiga pekan untuk melatih pasukan Ukraina mengenai cara menggunakan sistem roket dan menggelarnya. Washington menyatakan telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa pasukan Ukraina tidak akan menggunakan roket-roket itu untuk menarget tempat-tempat di dalam wilayah Rusia.

Putin mengatakan dalam wawancara televisi, “Semua kehebohan seputar pengiriman senjata tambahan ini, menurut pendapat saya, hanya punya satu tujuan: memperpanjang konflik bersenjata selama mungkin.”

Jika Ukraina mendapatkan roket-roket jarak jauh, kata Putin, Moskow akan “mengambil keputusan yang tepat dan menggunakan senjata penghancur kami, yang banyak kami miliki, untuk menyerang obyek-obyek yang belum kami serang.”

Ia berpendapat bahwa persenjataan baru yang tiba di Ukraina kemungkinan besar tidak akan meningkatkan keberhasilan Ukraina dan hanya untuk mengganti hilangnya roket-roket berdaya jangkau serupa yang sebelumnya mereka miliki. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG