Tautan-tautan Akses

Gereja Katolik Srilanka Kembali Dibuka pasca Serangan Bom


Gereja Katolik St. Anthony saat terjadi serangan pada Hari Paskah 21 April di Kolombo, Srilanka (foto: dok).
Gereja Katolik St. Anthony saat terjadi serangan pada Hari Paskah 21 April di Kolombo, Srilanka (foto: dok).

Gereja Katolik Srilanka yang dibom mulai digunakan kembali hari Rabu (12/6), dibuka dengan doa bagi pemimpin nasional yang kuat untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan pada hari Paskah yang menewaskan 258 orang.

Berbicara di gereja St. Anthony yang baru dipugar di Kolombo, kepala umat Katolik Roma di Sri Lanka mengatakan, ada keraguan apakah negara pulau itu dapat mengatasi krisis setelah pemboman bunuh diri terpadu pada 21 April.

Setidaknya 54 orang terbunuh di gereja itu, tempat ribuan orang - termasuk politisi terkemuka saat ini menghadiri kebaktian khusus dalam tiga Bahasa+.

"Apa yang kita butuhkan adalah kepemimpinan yang akan bekerja untuk negara daripada untuk kepentingan diri mereka sendiri. Seorang pemimpin yang tidak akan melindungi mereka yang bersalah. Seorang pemimpin yang tidak takut untuk menghukum orang yang bersalah," kata Uskup Agung Kolombo, Kardinal Malcolm Ranjith.

Pernyataan itu disampaikan ketika Presiden Maithripala Sirisena menghadapi kritik serius bahwa dia, sebagai Menteri Pertahanan, Hukum dan Ketertiban, gagal bertindak atas peringatan sebelumnya tentang serangan-serangan Paskah.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe secara terbuka telah meminta maaf atas kekeliruan keamanan yang memungkinkan pelaku bom bunuh diri melancarkan serangan tanpa hambatan. (ps)

Recommended

XS
SM
MD
LG