Tautan-tautan Akses

Gencatan Senjata Yaman Mungkinkan Distribusi Perlengkapan Medis


Juru bicara pemberontak Syiah yang dikenal sebagai Houthi, Mohammed Abdel Salam, tengah, berbicara pada konferensi pers sebelum keberangkatan delegasi Houthi untuk pembicaraan damai di Jenewa, di Sana'a, Yaman, 12 December 2015.
Juru bicara pemberontak Syiah yang dikenal sebagai Houthi, Mohammed Abdel Salam, tengah, berbicara pada konferensi pers sebelum keberangkatan delegasi Houthi untuk pembicaraan damai di Jenewa, di Sana'a, Yaman, 12 December 2015.

Badan Kesehatan Sedunia mengatakan telah menggunakan kesempatan gencatan senjata yang baru saja diberlakukan di Yaman untuk mengirim dan membagikan perlengkapan dan obat-obatan medis yang sangat dibutuhkan.

WHO melaporkan PBB dan badan-badan bantuan swasta siap mengirim perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan kepada warga Yaman dalam masa gencatan senjata satu minggu ini.

Utusan WHO di Yaman Ahmed Shadoul mengatakan 19 truk sudah dipadati perlengkapan medis dari beberapa gudang badan tersebut di ibukota Sana’a dan kota pelabuhan utama Aden.

Sebagai tambahan, ujar Ahmed Shadoul, 150 ton perlengkapan medis akan dikapalkan dari gudang di Djibouti ke Aden dan Haditha.

“Kami telah minta ijin untuk mengirim perlengkapan, personil dan tim ke seluruh bagian negara itu tanpa pembatasan apapun. Kami mendapat konfirmasi bahwa kedua pihak menjamin hal itu,” kata Shadoul.

Dr. Shadoul mengatakan WHO juga akan melangsungkan kampanye imunisasi polio secara nasional antara tanggal 19 hingga 23 Desember terhadap sekitar lima juta anak-anak. Ditambahkannya kampanye vaksinasi lain yang direncanakan adalah antara tanggal 26 – 31 Desember untuk mencegah penyakit-penyakit yang membunuh anak-anak.

WHO melaporkan sistem kesehatan Yaman telah hancur dan membuat jutaan warga yang rentan tanpa layanan dan pengobatan yang penting.

Dr. Shadoul mengatakan kepada VOA, anak-anak beresiko menderita infeksi saluran pernafasan akut yang mengancam jiwa, seperti pneumonia, campak dan radang otak.

“Yang paling mengkhawatirkan adalah sebagian besar anak di Yaman kurang gizi dan mereka bisa meninggal jika tertular penyakit yang disebutkan tadi, dan kerentanan ini juga terdapat pada perempuan-perempuan yang kurang gizi,” tambahnya.

WHO melaporkan 70 fasilitas kesehatan dan 27 ambulans rusak dalam perang di Yaman. Ditambahkan kurangnya jumlah petugas kesehatan membatasi layanan medis. [em/ii]

XS
SM
MD
LG