Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Jadi Tuan Rumah Penghargaan Internasional Bagi Perempuan


Brigadir Jenderal Bolor Ganbold (tengah) dari Mongolia menerima penghargaan International Women of Courage dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Ibu Negara Jill Biden dalam acara penghargaan yang digelar di Gedung Putih, Washington, pada 8 Maret 2023. (Foto: AP)
Brigadir Jenderal Bolor Ganbold (tengah) dari Mongolia menerima penghargaan International Women of Courage dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Ibu Negara Jill Biden dalam acara penghargaan yang digelar di Gedung Putih, Washington, pada 8 Maret 2023. (Foto: AP)

Ibu negara Amerika Serikat Jill Biden ingin menempatkan para penerima penghargaan International Women of Courage tahun ini di panggung terbesar, sehingga ia mengundang 11 penerima penghargaan itu ke Gedung Putih pada hari Rabu (8/3) untuk upacara penghargaan yang diadakan pada Hari Perempuan Internasional.

"Anak perempuan di mana pun perlu mengetahui bahwa ada perempuan yang berjuang untuk mereka dan memenangkannya," kata Biden, Rabu, yang berbicara di depan ruangan yang penuh sesak dengan tamu dan penerima penghargaan.

“Membuka pintu, mengubah sekolah, komunitas, dan pemerintah, membangun dunia yang lebih baik untuk kita semua. Dan, di sini kita juga mengatakan kepada saudara laki-laki, ayah, suami, dan teman mereka: Sebanyak kami membutuhkan perempuan yang mau angkat bicara, kami membutuhkan lebih banyak lagi laki-laki yang mau mendengarkan dan bertindak” ujar Biden .

Untuk pertama kalinya tahun ini, penghargaan tersebut juga memberikan penghargaan kepada sebuah kelompok, dengan menobatkan para pengunjuk rasa perempuan dan anak perempuan di Iran sebagai penerima pertama Penghargaan Kelompok Kehormatan Madeleine Albright.

Tak terhitung banyaknya perempuan dan anak perempuan yang memimpin demonstrasi di 31 provinsi di negara itu setelah Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi pada bulan September lalu, diduga karena ia tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

“Rakyat Iran – dipimpin oleh perempuan– turun ke jalan sebagai protes damai,” kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, saat mengumumkan penghargaan tersebut pada Rabu.

“Mereka mengikuti jejak perempuan pemberani sebelumnya, yang begitu banyak berkorban atas nama kebebasan. Melalui lingkungan dan ruang kelas, dari gedung apartemen dan jendela mobil, para pengunjuk rasa berteriak di seluruh Iran dan di seluruh dunia, menciptakan paduan suara global yang menuntut kesetaraan gender dan hak asasi manusia. Kepada semua perempuan dan anak perempuan di seluruh Iran, ketahuilah: Kami akan terus mendukung Anda dalam perjuangan Anda untuk perempuan, untuk hidup dan untuk kebebasan."

Sebelas penerima penghargaan lainnya — di antaranya adalah jurnalis, aktivis, pendidik, pengacara, dan seorang brigadir jenderal — telah dipecat, diancam, ditangkap, dan disiksa saat berusaha mencari keadilan dan kesetaraan. [my/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG