Tautan-tautan Akses

Gaddafi Boleh Tetap Tinggal di Libya Jika Serahkan Kekuasaan


Menlu Perancis Alain Juppe menjelaskan rencana penyerahan kekuasaan di Libya usulan Perancis (20/7).
Menlu Perancis Alain Juppe menjelaskan rencana penyerahan kekuasaan di Libya usulan Perancis (20/7).

Menlu Perancis Alain Juppe menjelaskan rencana penyerahan kekuasaan yang dirundingkan Presiden Sarkozy dan oposisi Libya di Paris.

Perancis menyatakan krisis Libya mungkin saja diselesaikan melalui suatu rencana yang akan membuat pemimpin Libya yang terpojok, Moammar Gaddafi, tetap berada di negara itu jika ia menyerahkan kekuasaan.

Menteri Luar Negeri Alain Juppe berkomentar demikian kepada televisi LCI hari Rabu, setelah Presiden Nicolas Sarkozy bertemu dua anggota oposisi Libya, Dewan Peralihan Nasional (TNC), di Paris.

Juppe mengatakan salah satu opsi yang dipertimbangkan akan memungkinkan Gaddafi tetap tinggal di Libya jika ia mengundurkan diri dari politik Libya. Namun, pemimpin Libya selama empat dekade terakhir itu sebelumnya telah menyatakan ia tidak punya rencana akan meletakkan jabatan atau meninggalkan negaranya.

Perancis adalah negara pertama yang resmi mengakui TNC sebagai perwakilan sah rakyat Libya. Pekan lalu, lebih dari 30 negara mengumumkan dukungan mereka.

Sementara itu, pemberontak Libya melanjutkan desakan mereka untuk mengambil alih kota pelabuhan minyak Brega di bagian timur. Pemberontak menyatakan tentara yang setia kepada Gaddafi yang berada di truk-truk yang disamarkan dengan bendera pemberontak, menggempur posisi mereka hari Selasa, menewaskan delapan pemberontak dan melukai puluhan lainnya.

Selain itu, televisi pemerintah Libya mengatakan hari Rabu bahwa pasukan NATO telah mengebom target-target di kota Zlitan, di bagian barat.

XS
SM
MD
LG