Tautan-tautan Akses

Foto dan Manifesto Rasis Dylann Roof Beredar di Internet


Dylann Storm Roof, pelaku penembakan gereja di Charleston, South Carolina
Dylann Storm Roof, pelaku penembakan gereja di Charleston, South Carolina

Puluhan foto yang memperlihatkan tersangka penembakan gereja di Charleston, South Carolina, Dylann Roof, memegang bendera Konfederasi dan membakar bendera AS muncul Sabtu (20/6), serta sejumlah tulisan rasis di situs ekstremis.

Ke-60 foto itu termasuk Roof memegang bendera Konfederasi dan memegang sebuah pistol kaliber .45. Dia dituduh menggunakan pistol serupa dalam penembakan di gereja itu. Belum jelas siapa yang mengunggah foto-foto itu atau kapan.

Foto-foto itu dimuat di situs yang diduga didirikan oleh Roof dan pertama kali terdaftar pada bulan Februari.

Salah satu foto memperlihatkan Roof mengenakan jaket hitam dengan bendera-bendera dari era apartheid di Afrika Selatan dan Rhodesia, yang termasuk wilayah yang kini dikenal sebagai Zimbabwe, yang dianggap sebagai salah satu pemerintahan yang paling menindas pada masa modern.

Roof juga terlihat berfoto bersama beberapa patung budak yang terbuat lilin dalam foto-foto lain, sambil memegang bendera Konfederasi abad ke-19 dari negara-negara bagian di selatan di mana perbudakan dipraktikkan, berdiri di lokasi perkebunan dan menodongkan pistol ke arah kamera.

Associated Press melaporkan bahwa FBI menyelidiki situs itu, yang di-non-aktifkan Sabtu tidak lama setelah diketahui.

Sebuah manifesto atau pernyataan terbuka juga ditemukan di situs itu, meskipun belum bisa segera dikukuhkan apakah itu ditulis oleh Roof.

Tulisan yang menjelek-jelekkan ras lain selain kulit putih itu mirip dengan apa yang dikatakan Roof kepada teman-temannya dan apa yang dikatakannya sebelum dia diduga melepaskan tembakkan di gereja yang sedang mengadakan studi Alkitab tersebut.

Essay sebanyak hampir 2.500 kata itu dimulai dengan Roof mengatakan dia tidak dibesarkan di rumah yang rasis. Dia mengatakan pembunuhan Trayvon Martin di Florida pada tahun 2012 memicu ketertarikannya pada “kejahatan kulit hitam terhadap kulit putih” dan mendorongnya membaca tentang isu itu di internet. Dalam kasus itu, Martin, seorang remaja kulit hitam ditembak mati oleh George Zimmerman, seorang anggota siskamling. Zimmerman kemudian dinyatakan tidak bersalah.

XS
SM
MD
LG