Tautan-tautan Akses

Fosil ‘Wonder Chicken’ Ditemukan di Belgia


Gambar tiga dimensi tengkorak burung Asteriornis maastrichtensis, yang hidup 66,7 juta tahun lalu, dalam foto yang dirilis untuk Reuters, 17 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Gambar tiga dimensi tengkorak burung Asteriornis maastrichtensis, yang hidup 66,7 juta tahun lalu, dalam foto yang dirilis untuk Reuters, 17 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Wonder Chicken terdengar seperti nama buku komik superhero - tetapi ini adalah nama yang diberikan oleh sekelompok ilmuwan AS dan Inggris untuk fosil berumur 66 juta tahun. Fosil itu disebut oleh para ilmuwan, nenek moyang burung modern yang paling awal diketahui.

Para ilmuwan menulis tentang temuan mereka di jurnal Nature.

Fosil itu ditemukan di Belgia. Para periset awalnya meyakini hanya tulang kaki biasa yang mencuat dari batu yang pecah sampai ketika pemindaian menunjukkan tengkorak yang dalam kondisi awet muncul di layar komputer.

Rekonstruksi burung Asteriornis maastrictensis oleh seniman dalam foto yang dirilis kepada Reuters, 17 Maret 2020. (Foto: Phillip Krzeminski via Reuters)
Rekonstruksi burung Asteriornis maastrictensis oleh seniman dalam foto yang dirilis kepada Reuters, 17 Maret 2020. (Foto: Phillip Krzeminski via Reuters)

"Tengkorak ini adalah salah satu fosil tengkorak burung yang paling awet dari setiap zaman, jadi fakta bahwa fosil berasal dari masa penting dalam sejarah Bumi adalah luar biasa," kata Daniel Field, ahli paleontologi Universitas Cambridge.

Tim itu yakin burung itu seukuran bebek kecil tetapi dengan kaki panjang dan sangat mirip dengan jenis burung modern seperti ayam, kalkun, burung puyuh, dan burung. Mereka yakin burung itu hidup di sepanjang pantai dan mungkin bisa terbang.

Ahli biologi mengatakan burung yang ada sekarang hasil evolusi dari dinosaurus berbulu kecil sekitar 150 juta tahun yang lalu. Namun species itu mulai berevolusi menjadi burung yang kita kenal sekarang ketika asteroid yang menyebabkan kepunahan massal berdampak pada Bumi.

Para ilmuwan mengatakan mereka berharap penemuan terbaru ini bisa membantu menjelaskan bagaimana beberapa spesies burung purba berhasil selamat dari kiamat sementara yang lainnya mati.[my/ft]

XS
SM
MD
LG