Tautan-tautan Akses

Forum Anti-Korupsi Global Digelar di Washington


Massa berkumpul di alun-alun Sukhbaatar di Ulan Bator, Mongolia, pada 5 Desember 2022, untuk memprotes dugaan korupsi pada transaksi batu bara yang terjalin antara Mongolia dan China. (Foto: AP/Alexander Nikolskiy)
Massa berkumpul di alun-alun Sukhbaatar di Ulan Bator, Mongolia, pada 5 Desember 2022, untuk memprotes dugaan korupsi pada transaksi batu bara yang terjalin antara Mongolia dan China. (Foto: AP/Alexander Nikolskiy)

Ratusan aktivis, pejabat dan sejumlah pakar berkumpul di Washington untuk mencari cara guna mengakhiri korupsi kronis yang terjadi di pemerintahan, lembaga, dan sistem di seluruh dunia.

Konferensi yang berjalan selama lima hari, yang diadakan setiap dua tahun oleh organisasi pengawas korupsi global Transparency International dan negara tuan rumah, dianggap sebagai forum antikorupsi internasional terbesar di dunia.

Konferensi Antikorupsi Internasional (IACC) yang diadakan pada minggu ini berfokus pada tujuh topik, termasuk keamanan global, ras dan perubahan iklim, pasar gelap dan jaringan kriminal, penjarahan dan pencucian uang, serta keamanan para aktivis antikorupsi.

Konferensi tersebut diselenggarakan di tengah kekhawatiran tentang kegagalan banyak pemerintah untuk mengimplementasikan komitmen antikorupsi mereka meningkat, kata penyelenggara.

“Korupsi terus memicu ancaman global kita dan menghambat kesuksesan yang diperlukan dari solusi yang kita dambakan untuk masa kini dan masa depan. Korupsi diperkirakan merugikan triliunan dolar setiap tahun,” kata Huguette Labelle, ketua Dewan IACC, pada sambutan pembukaan konferensi tersebut.

Korupsi menyebabkan ketidaksetaraan dan mendorong pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan di seluruh dunia, kata para ahli.

“Tata kelola yang buruk memungkinkan para pemimpin otoriter, rezim penjarah, dan jaringan kejahatan terorganisir semakin memperkuat cengkeraman mereka pada kekuasaan dan ekonomi global, dengan mengorbankan demokrasi, hak asasi manusia, dan keamanan global,” kata penyelenggara IACC dalam pernyataannya.

Rusia, China, Iran dan Afghanistan termasuk diantara beberapa negara yang tidak mengirimkan perwakilan ke konferensi tersebut.

Alejandro Salas, juru bicara Transparency International, mengatakan konferensi ini terbuka untuk semua negara, tetapi beberapa negara tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi. [my/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG