Tautan-tautan Akses

Filipina Tentang Pelarangan Akses di Dangkalan Scarborough oleh China


Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez

Kementerian Luar Negeri Filipina telah memanggil perwakilan China di Manila, terkait tindakan kapal pengawas China yang mengusir kapal-kapal Filipina dengan menggunakan semprotan air, di dangkalan yang diperebutkan kedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez menyatakan negaranya menentang keras tindakan China yang melarang nelayan Filipina, mencari ikan di Dangkalan Scarborough di Laut China Selatan.

Hernandez mengatakan “Tindakan ini, insiden ini tentu meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan. Dan lebih jauh lagi, akan mengancam perdamaian dan keamanan serta stabilitas kawasan ini.”

Hernandez menyampaikan keluhan Filipina ini kepada Kedutaan China di Manila.
Menurutnya, dua kapal Filipina berada 30 meter dari dangkalan kaya ikan tersebut, ketika Kapal China mengusir mereka dengan semprotan air. Selain itu, Hernandez mengungkapkan, disaat yang sama terdapat 14 kapal lainnya. Namun, dia tidak menjelaskan apakah kapal-kapal tersebut kapal Filipina atau bukan.

Dua tahun lalu, kapal Filipina dan China sempat berhadapan ketika keduanya berada di Dangkalan Scarborough, yang terletak sekitar 230 kilometer sebelah barat Provinsi Zambales, Filipina. Kapal Filipina akhirnya meninggalkan kawasan tersebut, tetapi kapal China tetap berada di sana, dan para nelayan diperintahkan untuk meninggalkan tempat itu.

Hernandez menyatakan, tahun lalu setidaknya terjadi 9 insiden gangguan oleh kapal China di Scarborough. Para nelayan Filipina bahkan pernah diusir oleh patroli China, meskipun mereka sedang berlindung saat cuaca buruk.

Berdasarkan peta dari zaman dahulu, China mengklaim 90% kawasan Laut China Selatan, sebagai milik mereka. Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam, juga memperebutkan laut tersebut.

Menjawab keluhan Filipina, kedutaan China di Manila kembali menegaskan klaim China, bahwa “China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya, termasuk Pulau Huangyan.” Huangyan adalah sebutan China untuk Dangkalan Scarborough.

Selasa Kemarin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengungkapkan, Beijing tidak menerima protes Manila. Ia menyatakan kapal China berada di sana untuk melindungi kedaulatan China dan menjaga ketertiban kawasan.
Menurutnya, “Kapal China telah mengambil tindakan yang diperlukan dengan tepat dan beralasan.”

Hua juga menekankan permintaan China agar negara-negara tempat kapal-kapal tersebut berasal, untuk menghormati kedaulatan China dan tidak berusaha memprovokasi insiden lainnya.
XS
SM
MD
LG