Tautan-tautan Akses

Filipina Protes ‘Kerumunan Kapal ‘China di Sekitar Pulau Karang yang Disengketakan


Anggota Penjaga Pantai Filipina menggunakan perahu karet saat berpatroli di samping kapal China yang ditambatkan di Whitsun Reef, Laut China Selatan, 14 April 2021. (Foto: AP)
Anggota Penjaga Pantai Filipina menggunakan perahu karet saat berpatroli di samping kapal China yang ditambatkan di Whitsun Reef, Laut China Selatan, 14 April 2021. (Foto: AP)

Filipina telah memprotes kehadiran ‘ilegal’ lebih dari seratus kapal China di sekitar pulau karang yang disengketakan di Laut China Selatan. Pemerintah Filipina menggambarkannya sebagai sumber ketidakstabilan regional.

Pihak berwenang melihat kapal-kapal itu di sekitar pulau karang Whitsun yang berbentuk bumerang pada bulan April – setahun setelah insiden “kerumunan” serupa yang menyebabkan pertikaian diplomatik – tetapi kantor luar negeri Filipina menunggu hingga Kamis (9/6) untuk mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan pengaduan resmi kepada kedutaan besar China di Manila.

Manila dan Beijing telah lama terlibat dalam perselisihan atas bagian-bagian Laut China Selatan, yang hampir semuanya diklaim China dengan mengatakan pihaknya memiliki hak eksklusif. Negara itu menolak putusan pengadilan internasional 2016 dan bersikeras dengan klaim historisnya yang tanpa dasar.

“Kehadiran kapal-kapal penangkap ikan dan maritim China yang tidak sah tidak hanya ilegal, tetapi juga merupakan sumber ketidakstabilan di kawasan itu,” kata Departemen Luar Negeri Filipina.

Kapal China ditambatkan di Whitsun Reef, Laut China Selatan pada 27 Maret 2021. (Foto: AP)
Kapal China ditambatkan di Whitsun Reef, Laut China Selatan pada 27 Maret 2021. (Foto: AP)

“Filipina meminta China agar mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional, berhenti menunjukkan perilaku ilegal dan tidak bertanggung jawab, menghindari meningkatnya ketegangan di laut dan segera menarik semua kapalnya dari zona maritim Filipina.”

Departemen tersebut tidak mengungkapkan apakah telah ada tanggapan pemerintah China dan apakah kapal-kapal itu masih berada di daerah tersebut.

Kedutaan China di Manila tidak menanggapi permintaan komentar.

Departemen luar negeri Filipina mengatakan 210 kapal China ‘berkerumun’ di sekitar Whitsun sejak 7 Maret tahun lalu, dan berada berlama-lama di daerah itu selama berminggu-minggu.

Beijing mengatakan kapal-kapal itu adalah kapal penangkap ikan yang berlindung dari cuaca buruk, tetapi Manila menolak penjelasan itu, dengan mengatakan tidak ada badai di daerah tersebut ketika itu.

Manila mengatakan telah mengajukan lebih dari 300 protes diplomatik atas tindakan China di perairan yang disengketakan itu selama enam tahun terakhir.

Bulan lalu, kantor luar negeri mengatakan telah memanggil seorang pejabat senior kedutaan besar China pada 13 April untuk memprotes intimidasi terhadap kapal penelitian kelautan Taiwan dengan ilmuwan Filipina di dalamnya oleh kapal penjaga pantai China.

Filipina juga mengajukan protes terpisah bulan lalu atas praktik tahunan China mengenai penetapan larangan penangkapan ikan oleh nelayan Filipina di wilayah luar “hak maritimnya yang sah.” [lt/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG