Tautan-tautan Akses

Filipina akan Selidiki Secara Adil Tewasnya Nelayan Vietnam


Angkatan Laut Filipina dan Pasukan Penjaga Pantai mendekati kapal nelayan yang berlabuh di zona larangan berlayar, 13 November 2015 di Teluk Manila. (Foto:Dok)
Angkatan Laut Filipina dan Pasukan Penjaga Pantai mendekati kapal nelayan yang berlabuh di zona larangan berlayar, 13 November 2015 di Teluk Manila. (Foto:Dok)

Pemerintah Filipina hari Senin (25/9) mengatakan kapal nelayan Vietnam memulai 'manuver yang sangat berbahaya' dan menabrak kapal angkatan laut Filipina dalam pengejaran, memaksa pelautnya melepas tembakan peringatan. Setelah tembakan peringatan dilepaskan, dua orang Vietnam ditemukan tewas dalam kapal tersebut.

Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano memberi tahu Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh, tentang insiden mematikan yang terjadi Sabtu pagi (23/9) di Filipina barat laut dan meyakinkannya penyelidikan insiden tersebut akan berjalan secara adil. Cayetano berbicara dengan Minh, yang juga menjabat wakil perdana menteri Vietnam, dalam pertemuan di PBB di New York.

Cayetano meyakinkan Minh, lima nelayan Vietnam lainnya yang ditahan pihak berwenang Filipina akan diperlakukan dengan baik dan bisa ditemui kapan saja oleh pejabat-pejabat Vietnam, yang diberitahu mengenai perkembangan hal itu.

Kepada kantor berita the Associated Press hari Minggu, seorang pejabat keamanan Filipina mengatakan, insiden itu terjadi lebih dekat ke pantai Filipina dan tidak terkait sengketa teritorial di Laut Cina Selatan. Pejabat itu berbicara tanpa mau disebut namanya karena Departemen Luar Negeri di Manila adalah yang berwenang untuk berbicara mengenai masalah itu.

Namun demikian, insiden mematikan tersebut menekankan bahaya yang mengintai akibat klaim teritorial yang tumpang tindih di wilayah di mana persaingan ketat akan ikan, minyak, gas dan sumber daya maritim lain.[ka]

Recommended

XS
SM
MD
LG