Perdana Menteri Voreque "Frank" Bainimarama dari Fiji diperkirakan akan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan umum hari Rabu di kepulauan Pasifik selatan itu.
Bainimarama berusaha memperpanjang masa jabatan empat tahun keduanya sebagai perdana menteri, 12 tahun setelah dia merebut kekuasaan dalam kudeta tidak berdarah. Dia telah dipuji karena berhasil memimpin Fiji dalam periode kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan, yang sebagian besar didorong oleh reputasi Fiji sebagai tempat tujuan wisata utama. Bainimarama juga telah berhasil meningkatkan profil internasionalnya sebagai kepala Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, atau COP23, di mana ia telah memperjuangkan nasib negara-negara pulau kecil yang terancam oleh naiknya air laut.
Partai FijiFirst, Partai Bainimarama, meraih 59 persen suara dalam pemilihan umum 2014.
Lawannya adalah Sitiveni Rabuka, pemimpin oposisi, Partai Sosial Demokrat Liberal (Sodelpa), yang juga pernah melancarkan dua kali kudeta pada 1987 dan memimpin Fiji sebagai perdana menteri pada 1990-an. Pengadilan memutuskan pada hari Senin bahwa Rabuka memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan setelah membebaskannya dari tuduhan korupsi. [lt]
