Tautan-tautan Akses

FDA Diperkirakan akan Setujui Vaksin Pfizer untuk Remaja


Caleb Chung menerima dosis pertama vaksin COVID-19 buatan Pfizer dalam uji klinis untuk anak-anak usia 12-15, di Duke University Health System di Durham, N.C. (Foto: Richard Chung via AP)
Caleb Chung menerima dosis pertama vaksin COVID-19 buatan Pfizer dalam uji klinis untuk anak-anak usia 12-15, di Duke University Health System di Durham, N.C. (Foto: Richard Chung via AP)

Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (Food and Drugs Administration/FDA) diperkirakan akan menyetujui vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas pekan depan. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat federal dan satu orang lainnya yang memahami proses itu.

Rencana vaksinasi remaja ini diharapkan akan dimulai sebelum tahun ajaran baru mendatang.

Kantor berita Associated Press melaporkan informasi itu muncul hampir satu bulan setelah Pfizer mendapati bahwa vaksinnya – yang sudah disetujui untuk digunakan bagi remaja berusia 16 tahun ke atas – ternyata juga dapat melindungi kelompok orang yang berusia lebih muda.

Pejabat federal yang berbicara dengan syarat tidak menyebutkan identitasnya untuk mengkaji langkah FDA itu, mengatakan bahwa badan itu diperkirakan akan memperluas otorisasi penggunaan darurat bagi vaksin dua dosis buatan Pfizer itu pada awal minggu depan. Bahkan mungkin lebih cepat lagi.

Satu ampul vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di pusat kesehatan Elafonissos, di Pulau Elafonissos, 23 April 2021.
Satu ampul vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di pusat kesehatan Elafonissos, di Pulau Elafonissos, 23 April 2021.

Sementara seorang sumber yang memahami proses itu dan juga berbicara tentang isu-isu internal dengan syarat tidak diungkap identitasnya, membenarkan jadwal tersebut. Dia menambahkan bahwa FDA diperkirakan akan menyetujui penggunaan Pfizer untuk anak-anak yang berusia lebih muda pada musim gugur nanti.

Langkah FDA itu akan diikuti pertemuan komite penasehat vaksin federal yang akan membahas apakah akan merekomendasikan vaksinasi bagi anak berusia 12-15 tahun atau tidak. Vaksinasi dapat mulai dilakukan setelah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengadopsi rekomendasi komite itu. Langkah-langkah ini dapat diselesaikan dalam hitungan hari.

Surat kabar The New York Times melaporkan jangka waktu otorisasi ini untuk pertama kali.

Pfizer pada akhir Maret lalu merilis hasil pendahuluan dalam kajian vaksin atas 2.260 sukarelawan berusia 12-15 tahun, yang menunjukkan tidak ada kasus COVID-19 diantara kelompok remaja yang divaksinasi penuh ini; dibandingkan remaja berusia 18 tahun yang mendapat vaksin tiruan.

Seorang perempuan menutup matanya saat disuntik vaksin COVID-19 buatan Pfizer di pusat vaksinasi di Miami Dade College, Miami, 5 April 2021.
Seorang perempuan menutup matanya saat disuntik vaksin COVID-19 buatan Pfizer di pusat vaksinasi di Miami Dade College, Miami, 5 April 2021.

Pfizer mengatakan anak-anak memiliki efek samping yang serupa dengan orang dewasa muda. Efek samping utama adalah rasa nyeri, demam, menggigil dan kelelahan, terutama setelah dosis kedua. Kajian itu akan terus melacak para sukarelawan itu selama dua tahun untuk mendapat lebih banyak informasi tentang perlindungan dan keamanan vaksin itu dalam jangka panjang.

Pfizer bukan satu-satunya perusahaan yang berupaya memproduksi vaksin untuk kelompok umur lebih muda.

Hasil kajian awal juga diperkirakan akan diketahui dari perusahaan vaksin Moderna, yang memusatkan penelitian pada usia 12-17 tahun.

FDA juga telah mengizinkan kedua perusahaan untuk memulai kajian pada anak-anak berusia 11 tahun dan yang lebih muda, yaitu hingga sekitar usia enam bulan. Hal itu mengisyaratkan bahwa temuan kajian itu cukup menjanjikan.

Ada lebih dari 131 juta dosis vaksin Pfizer yang telah diberikan di Amerika, tetapi permintaan vaksin itu di kalangan orang dewasa telah turun secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir ini. [em/jm]

XS
SM
MD
LG