Tautan-tautan Akses

FDA batasi Penggunaan Obat COVID-19


Seorang perawat memasukin ruangan khusus pemberian obat antibodi monoklonal Regeneron di C. B. Smith Park, Pembroke Pines, pada 18 Agustus 2021. (Foto: AP/Marta Lavandier)
Seorang perawat memasukin ruangan khusus pemberian obat antibodi monoklonal Regeneron di C. B. Smith Park, Pembroke Pines, pada 18 Agustus 2021. (Foto: AP/Marta Lavandier)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Senin (24/1) merevisi izin penggunaan darurat obat COVID-19 dari Regeneron dan Eli Lilly untuk membatasi penggunaannya. Obat itu kemungkinan tidak ampuh melawan varian Omicron, kata FDA.

FDA menambahkan obat-obat itu saat ini tidak diizinkan digunakan di negara bagian atau teritori manapun di Amerika tetapi mungkin diizinkan untuk digunakan di wilayah tertentu jika obat-obat itu terbukti manjur melawan kemungkinan varian baru.

Badan itu menyoroti obat lain yang diperkirakan ampuh melawan Omicron, termasuk dari pabrikan GlaxoSmithKline dan Vir Biotechnology serta pil antivirus dari Pfizer dan Merck & Co. yang baru-baru ini diizinkan untuk digunakan.

Pemerintah Amerika pada Desember lalu menghentikan distribusi obat Regeneron dan Lilly dan mengatakan penghentian akan berlanjut sampai data baru muncul tentang kemanjurannya terhadap varian Omicron. Sampai 15 Januari, varian baru yang sangat menular itu diperkirakan menyebabkan lebih dari 99 persen kasus COVID-19 di Amerika.

Juru bicara Regeneron mengatakan FDA kemungkinan akan menjelaskan tentang hal tersebut. Sementara, pihak Lilly belum berkomentar tetapi menunjuk pada pernyataan dari Desember yang mengatakan bahwa kandidat antibodinya, bebtelovimab, menetralkan semua varian yang diketahui, termasuk Omicron. [ka/rs]

XS
SM
MD
LG