Sisa-sisa mayat manusia ditemukan di daerah hutan belantara Florida, pada Rabu (20/10), bersama dengan barang-barang yang diyakini milik dari Brian Laundrie, kekasih dari seorang social media influencer Gabby Petito yang sebelumnya dikabarkan menghilang dan ditemukan tewas pada September lalu.
Biro Penyidik Federal FBI mengatakan Petito ditemukan tewas setelah Laundrie pulang sendirian dari perjalanan lintas negara bagian Amerika.
Dalam konferensi pers, Kepala Kantor FBI di Tampa, Florida, Michael McPherson mengatakan diperlukan waktu untuk mengidentifikasi mayat tersebut. Ditambahkannya, sisa mayat itu ditemukan di dekat ransel dan buku catatan yang berkaitan dengan Laundrie.
“Kami dengan giat bekerja keras untuk menemukan jawaban,” ujar McPherson. Sisa mayat dan barang-barang yang diduga milik Laundrie itu ditemukan di daerah rawa yang merupakan rumah bagi buaya, ular, coyote dan satwa liar lainnya.
“Kemungkinan besar tim kami akan berada di lokasi itu selama beberapa hari,” tambahnya.
Orang tua Laundrie, Chris dan Roberta Laundrie, ikut serta dalam upaya pencarian bersama FBI dan polisi dari North Porth, Florida. Pencarian tersebut terjadi sejak lebih dari satu bulan setelah Laundrie dilaporkan hilang pasca perjalanan menuju taman nasional Carlton Reserve yang sangat luas.
“Setelah mengikuti jejak yang kerap dilewati Brian, sebagian barang-barang ditemukan di lokasi di mana sisa mayat itu,” ujar kuasa hukum keluarga Laundrie, Steven Bertolino, dalam pesan teks pada Associated Press.
“Hingga saat ini aparat penegak hukum masih melakukan penyelidikan intensif di daerah itu.”
Kantor Pemeriksaan Medis wilayah Sarasota mengatakan bahwa mereka telah dipanggil untuk terlibat dalam proses identifikasi jasad yang ditemukan tersebut, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Laundrie, yang berusia 23 tahun, adalah orang kunci dalam kasus pembunuhan Petito, yang dilaporkan hilang pada 11 September lalu oleh orang tuanya ketika pasangan itu melakukan perjalanan lintas negara bagian di Amerika.
Kasus ini menarik perhatian publik yang sangat besar dan sekaligus menimbulkan pertanyaan yang tidak nyaman tentang ketidaksetaraan perhatian pada ratusan kasus warga asli Amerika dan perempuan dari kelompok minoritas lainnya yang hilang atau dibunuh di seluruh Amerika. Gabby Petito sendiri adalah perempuan kulit putih.
Mayat Petito ditemukan pada 19 September lalu di tepi Taman Nasional Grand Teton Wyoming, yang merupakan salah satu lokasi yang dikunjungi oleh pasangan tersebut. Kantor Urusan Jenazah di daerah itu menyimpulkan Petito meninggal karena dicekik dan mayatnya telah berada di daerah itu selama 3-4 minggu.
Pasangan Laundrie dan Petito sempat dihentikan polisi pada 12 Agustus lalu setelah mengalami pertengkaran fisik. Tetapi polisi di Moab, Utah, yang menghentikan keduanya, tidak menyampaikan tuntutan apapun.
Laundrie kembali ke rumahnya sendirian pada 1 September lalu dengan mengendarai mobil van merk Ford.
Ia dilaporkan hilang setelah memberitahu orang tuanya pada 14 September lalu bahwa ia akan naik gunung di Carlton Reserve, satu kawasan cagar alam di Sarasota County, yang selama beberapa minggu terakhir ini menjadi pusat pencarian.
Kegiatan pencarian pada Rabu (20/10) difokuskan pada area Taman Myakkahatchee Creek di mana media-media televisi melaporkan tibanya sejumlah kendaraan para penegak hukum dan didirikannya sebuah tenda di dalam hutan belantara. Polisi juga menemukan mobil Ford Mustang yang dikemudikan Laundrie di daerah cagar alam itu. [em/jm]