Tautan-tautan Akses

Eropa Desakkan Kemajuan Dalam Pembicaraan Nuklir AS–Iran 


Sejumlah polisi Austria berjaga di depan pintu masuk Grand Hotel di Wina, Selasa, 6 April 2021, di mana para diplomat Uni Eropa, China, Rusia dan Iran mengadakan pembicaraan tentang perjanjian nuklir Iran.
Sejumlah polisi Austria berjaga di depan pintu masuk Grand Hotel di Wina, Selasa, 6 April 2021, di mana para diplomat Uni Eropa, China, Rusia dan Iran mengadakan pembicaraan tentang perjanjian nuklir Iran.

Para pemimpin Eropa berharap dimulainya pembicaraan tidak langsung antara Amerika dan Iran, Selasa (6/4), di Wina, Austria untuk mengaktifkan lagi persetujuan internasional untuk membatasi kemampuan nuklir Iran, akan menyesuaikan kembali kebijakan Amerika dan Eropa terhadap Republik Islam itu.

Keluarnya Amerika Serikat dari pakta internasional oleh Presiden Donald Trump pada 2018 dan diberlakukannya lagi sanksi-sanksi Amerika terhadap Iran merupakan penghalang utama dalam hubungan Amerika dan Eropa.

Pejabat Amerika dan Iran siap mengadakan pembicaraan lewat mediasi Eropa. Ini berlangsung di sela-sela pertemuan antara Iran dan negara-negara Eropa, China, dan Rusia, semuanya negara penandatangan pakta internasional 2015 yang bersejarah. Persetujuan itu membatasi program nuklir Iran dan sebagai imbalan, penghapusan sanksi-sanksi Amerika dan dunia internasional.

Delegasi AS dipimpin utusan khusus untuk Iran, Rob Malley. Pakta itu resmi dikenal sebagai the Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Trump menarik Amerika dari persetujuan itu, katanya persetujuan itu tidak efektif dan tidak menyentuh kegiatan-kegiatan “jahat” Iran di Timur Tengah.

Sejak AS keluar dari pakta itu, Iran telah melanggar pembatasan stok uranium yang diperkaya, langkah yang sebagian ditujukan untuk menekan Inggris, Prancis, dan Jerman, untuk mengimbangi dampak pemberlakuan kembali sanksi AS itu.

Negara-negara Eropa sedang mengusahakan pengetatan strategi mereka terhadap Iran sehubungan tuduhan pelecehan hak-hak asasi manusia (HAM) oleh Iran. Para utusan Uni Eropa sudah siap memberi persetujuan pada Rabu atas sanksi-sanksi terhadap beberapa pejabat Iran karena pelanggaran hak-hak, perangkat langkah pertama yang akan diberlakukan blok Eropa sejak 2013. Langkah penghukum itu, menurut analis, bisa mempersulit usaha untuk menyelamatkan JCPOA.

Pada malam menjelang pembicaraan di Wina, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memberitahu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, bahwa London akan berusaha memastikan perundingan nuklir ini “membuahkan hasil.” [jm/ka]

XS
SM
MD
LG