Tautan-tautan Akses

Ekonomi Tiongkok Mulai Melambat


Menurunnya permintaan akan barang produksi Tiongkok menimbulkan kekhawatiran dunia akan kembali memasuki resesi global.
Menurunnya permintaan akan barang produksi Tiongkok menimbulkan kekhawatiran dunia akan kembali memasuki resesi global.

Beberapa pakar ekonomi mengutarakan keprihatinan bahwa krisis utang Eropa mengurangi permintaan akan ekspor Tiongkok.

Survei sektor manufaktur Tiongkok menunjukkan ekonomi kedua terbesar di dunia itu kemungkinan sedang menuju perlambanan. Perusahaan jasa perbankan dan keuangan global (HSBC) mengatakan hari Rabu indeks awal manajer pembelian, PMI, memberi indikasi kegiatan pabrik Tiongkok jatuh ke tingkat terendah dalam 32 tahun.

Indeks awal itu jatuh ke 48 bulan November dari 51 bulan Oktober. Para analis industri menganggap indeks di atas 50 menandakan kemajuan, sementara indeks dibawah 50 mengisyaratkan penurunan.

Pakar ekonomi HSBC Hongbin Qu mengatakan data tersebut mengindikasikan produksi industri Tiongkok kemungkinan akan melamban lebih jauh dalam bulan-bulan mendatang, yang dapat menekan pemerintah Tiongkok untuk mengambil tindakan tambahan.

HSBC berencana mengeluarkan data terakhir pekan depan.

Beberapa pakar ekonomi telah mengutarakan keprihatinan bahwa krisis utang Eropa dan faktor lain sedang mengurangi permintaan akan ekspor Tiongkok. Mereka mengatakan perlambanan demikian dapat membantu mendorong ekonomi global kembali ke resesi.

Data tersebut tampaknya telah menggusarkan para pedagang di bursa-bursa saham Asia, yang turut menyebabkan beberapa indeks utama turun setelah dikeluarkannya laporan itu.

XS
SM
MD
LG