Tautan-tautan Akses

Dunia Catat Lebih dari 1,2 Juta Kematian Karena COVID-19


Petugas medis memindahkan pasien ke ambulans untuk dipindahkan ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit MontLegia di Liege, Belgia, Jumat, 31 Oktober 2020. (Foto: dok).
Petugas medis memindahkan pasien ke ambulans untuk dipindahkan ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit MontLegia di Liege, Belgia, Jumat, 31 Oktober 2020. (Foto: dok).

Kematian global akibat pandemi virus corona telah melampaui 1,2 juta orang, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center.

Korban meninggal itu termasuk di antara 46,5 juta kasus yang datanya dikumpulkan dalam pandemi selama hampir setahun ini, dan muncul sementara benua Eropa mencapai tonggak suram dengan catatan lebih dari 10 juta kasus virus corona terkonfirmasi.

Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Minggu mengumumkan bahwa ia sedang melakukan karantina mandiri setelah ia diidentifikasi berdekatan dengan seseorang yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Dr. Tedros mengemukakan dalam cuitannya bahwa ia baik-baik saja dan “tanpa gejala” tetapi ia akan mengisolasi diri “sesuai dengan protokol WHO, dan bekerja dari rumah.”

“Penting sekali bagi kita semua untuk mematuhi pedoman kesehatan,” tulis Tedros. “Inilah cara kita memutus rantai penularan COVID-19, menekan virus, dan melindungi sistem kesehatan.”

Pangeran William dari Inggris termasuk satu dari 10 juta kasus virus corona di Eropa, sebut media Inggris hari Minggu. Pangeran berusia 38 tahun ini dikabarkan didiagnosis demikian pada April lalu, hanya beberapa pekan setelah ayahnya, pewaris takhta Inggris Pangeran Charles, mengumumkan ia melakukan isolasi mandiri setelah mengalami gejala ringan terjangkit virus itu.

Penyakit Pangeran Charles dan Pangeran William terjadi pada bulan yang sama ketika PM Inggris Boris Johnson didiagnosis dengan COVID-19, yang membuatnya diopname dan berada dalam perawatan intensif selama beberapa hari.

Satu kabar baik dalam pandemi global ini adalah di Australia, di mana otoritas kesehatan Sabtu lalu menyatakan tidak ada kasus baru COVID-19 di negara itu, yang pertama kalinya demikian dalam lima bulan.

Kabar baik itu muncul sementara negara bagian Victoria perlahan-lahan keluar dari lonjakan kasus barunya yang terjadi belakangan ini di ibu kotanya, Melbourne, yang dimulai pada Juni lalu. Ketika itu kasusnya memuncak hingga lebih dari 700 pasien baru per hari dan menjadi lokasi 819 kematian dari total 907 kematian di negara itu. Lonjakan itu mendorong otoritas Victoria untuk memberlakukan PSBB ketat di Melbourne dan 5 juta warganya, yang pada akhirnya dicabut pekan lalu. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG