Tautan-tautan Akses

Dukungan Bipartisan Bagi Persaingan Teknologi AS dengan China 


Seorang pekerja di HealthMap, sebuah sistem yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memonitor wabah global, sedang mengumpulkan data kesehatan di Rumah Sakit Anak di Boston, Massachusetts, 13 Februari 2020.
Seorang pekerja di HealthMap, sebuah sistem yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memonitor wabah global, sedang mengumpulkan data kesehatan di Rumah Sakit Anak di Boston, Massachusetts, 13 Februari 2020.

Minggu ini, komisi pakar teknologi yang didukung pemerintah Amerika Serikat (AS) menyelesaikan peninjauan tiga tahun mengenai kemampuan kecerdasan buatan Amerika. Komisi ini mendesak pembentukan strategi teknologi nasional baru agar tetap bisa bersaing dengan China.

Komisi Keamanan Nasional untuk Kecerdasan Buatan (NSCAI) telah mengkaji bagaimana kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin bisa memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional AS.

Komisi ini merekomendasikan tambahan anggaran miliaran dolar lagi untuk penelitian, memperagam rantai pasokan industri Amerika untuk microchip dan produk teknologi tinggi lainnya, serta mereformasi kebijakan imigrasi untuk menarik peneliti dan pekerja berbakat.

Beberapa dari langkah tersebut sedang dilakukan. Anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat sekarang lebih memusatkan perhatian pada cara-cara untuk mengatasi persaingan teknologi dengan China, bertahun-tahun setelah para pejabat mengatakan China melakukan spionase perusahaan dan memaksa transfer teknologi agar dengan cepat bisa memajukan kemampuan teknologinya.

Pada Kamis (4/3), sekelompok senator bipartisan memperkenalkan rancangan undang-undang untuk membantu pemerintah AS mengembangkan lebih banyak kemitraan teknologi dengan sekutu guna melawan kebangkitan China dalam kecerdasan buatan, 5G, komputasi kuantum, dan bidang lainnya.

Rancangan undang-undang (RUU) tersebut, yang dipimpin oleh Senator Partai Demokrat dari Virginia Mark Warner, mantan pengusaha teknologi, akan membentuk kantor antar lembaga baru di dalam Departemen Luar Negeri.

Kantor ini akan berfokus pada koordinasi strategi teknologi dengan negara demokratis lainnya. RUU ini juga akan menyediakan dana $5 miliar untuk mendukung proyek penelitian antara pemerintah dan perusahaan swasta.

Pekan lalu, Ketua faksi mayoritas di Senat, Chuck Schumer mendesak upaya bipartisan untuk menyusun rancangan undang-undang yang berinvestasi dalam teknologi rintisan baru untuk menantang China. [my/pp]

XS
SM
MD
LG