Tautan-tautan Akses

Dubes AS untuk PBB: Sanksi adalah 'Alat Efektif' untuk Tekan Korut


Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield berbicara pada konferensi pers di American Diplomacy House di Seoul pada 17 April 2024. (Foto: via Reuters)
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield berbicara pada konferensi pers di American Diplomacy House di Seoul pada 17 April 2024. (Foto: via Reuters)

Duta Besar AS untuk PBB mengatakan pada hari Rabu (17/4) bahwa dia yakin sanksi masih merupakan “alat yang efektif” untuk mencegah Korea Utara dan pengembangan nuklirnya, bahkan ketika penegakan sanksi-sanksi PBB secara global terhambat.

Linda Thomas-Greenfield tiba di Korea Selatan pada hari Minggu dalam perjalanan yang bertujuan untuk mempertahankan tekanan terhadap Pyongyang setelah Rusia bulan lalu menggunakan hak vetonya di PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB atas pelanggaran sanksi-sanksi oleh rezim Kim Jong Un.

Seoul dan Washington mengatakan Kim telah mengirimkan senjata ke Rusia, kemungkinan sebagai imbalan atas bantuan teknis Moskow untuk program satelit mata-mata Pyongyang.

Tahun lalu, Korea Utara melakukan sejumlah uji coba rudal – yang bertentangan dengan sanksi PBB yang diberlakukan sejak tahun 2006 dan mengabaikan peringatan dari Washington dan Seoul – setelah mendeklarasikan diri sebagai negara dengan senjata nuklir yang “tidak dapat diubah” pada tahun 2022.

Korea Utara "tidak menginginkan sanksi karena mereka tahu sanksi ini telah menghambat kemampuan mereka untuk mencapai tujuan mereka," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan di Seoul, Rabu.

Sanksi adalah “alat yang efektif untuk mencegah negara-negara bergerak ke arah yang dilakukan DPRK saat ini,” tambahnya, mengacu pada Korea Utara dengan akronim resminya.

Dia menyalahkan negara-negara seperti "Rusia dan Iran" karena "tidak menerapkan sanksi-sanksi ini dengan cara yang memungkinkan mereka bekerja seefektif mungkin."

Meskipun Moskow telah secara efektif mengakhiri pemantauan PBB terhadap pelanggaran sanksi oleh Pyongyang, Thomas-Greenfield mengatakan solusi harus ditemukan untuk memastikan bahwa pemantauan dapat terus berlanjut.

“Intinya di sini adalah kita tidak bisa membiarkan pekerjaan yang telah dilakukan panel ahli terhenti,” katanya.

“Kita harus terus mengawasi dan melaporkan aktivitas ilegal DPRK dan upaya untuk mematahkan sanksi yang telah diterapkan.”

Selama kunjungannya ke perbatasan yang dijaga ketat antara Korea Utara dan Selatan pada hari Selasa, Thomas-Greenfield mendesak Pyongyang untuk kembali melakukan perundingan.

Dia mengatakan Washington berkolaborasi dengan Seoul, Tokyo, dan negara lain untuk mengeksplorasi “beberapa cara kreatif” dan “pemikiran tidak biasa” untuk memastikan kelanjutan kegiatan pemantauan. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG