Tautan-tautan Akses

Dubes AS: Peluncuran Terbaru Rudal Korut Hantarkan Dunia ke Ambang Perang


Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley berbicara di pertemuan DK PBB, New York hari Rabu (29/11).
Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley berbicara di pertemuan DK PBB, New York hari Rabu (29/11).

Korea Utara hari Kamis (30/11) merilis video pemimpin Kim Jong Un yang sedang mengamati peluncuran terbaru rudal balistik antarbenua oleh rezim tersebut.

Hwasong-15 diluncurkan Rabu (29/11) pagi dari fasilitas uji coba di utara ibukota, Pyongyang. Rudal baru itu mencapai ketinggian 4.500 kilometer - lebih dari 10 kali lebih tinggi dibanding orbit Stasiun Antariksa Internasional – dan menempuh jarak sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang di timur semenanjung Korea.

Kim Jong Un mengumumkan peluncuran tersebut sukses, dan membual bahwa rezim Korea Utara "akhirnya merealisasikan upaya besar dan bersejarah dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara."

Para ilmuwan mengatakan rudal Hwasong-15 itu memiliki jangkauan yang cukup untuk menyerang daratan Amerika Serikat, namun mereka juga mengatakan rudal tersebut tidak akan mampu membawa hulu ledak nuklir karena akan terlalu berat.

Para analis juga tidak yakin bahwa Korea Utara telah menguasai teknologi untuk memastikan rudal bisa bertahan ketika masuk kembali ke atmosfir bumi.

Terlepas dari keraguan tersebut, Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley hari Rabu memperingatkan bahwa peluncuran terbaru rudal balistik Korea Utara itu "mengantarkan dunia lebih dekat ke perang, tidak jauh dari itu."

"Kami tidak pernah menginginkan perang dengan Korea Utara dan hari ini kami masih belum menginginkannya," kata Haley dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Namun, ia mengingatkan bahwa jika ada perang, itu akan terjadi karena tindakan agresi terus seperti peluncuran rudal tersebut.

"Dan jika perang terjadi, jangan salah, rezim Korea Utara akan hancur total," tambahnya. [lt]

XS
SM
MD
LG